BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Dinas Pertanian Bireuen bersama para penyuluh pertanian, keujrun blang Dalam wilayah D.I.Pante Lhong kabupaten Bireuen, dinas teknik Jamaah kaom meugo, kelompok tani dan berbagai unsur lainya, Senin (13/5/2024) menggelar rapat turun ke sawah musim gadu tahun ini.
Pertemuan Penetapan Jadwal Turun Kesawah MT Gadu Tahun 2024, Sub Kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan di Aula BPP Kecamatan Kota Juang.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Camat Kota Juang Musni Syahputra, S.IP., M.Ec.Dev, Bireuen, Senin (13/5/2024).
Pada kesempatan itu, Musni Syahputra, menyampaikan sambutannya antara lain menjelaskan, kegiatan musyawarah ini sangat besar manfaatnya, khususnya bagi masyarakat tani dalam menjalankan usaha taninya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya Kecamatan Kota Juang dan Umumnya Kabupaten Bireuen.
Dengan adanya musyawarah ini, kita dapat memantapkan langkah-langkah dan jadwal turun kesawah MT. Gadu Tahun 2024 secara serentak di Kabupaten Bireuen.
Dikatakan, penanaman serentak akan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi tingkat serangan hama yang menyerang tanaman padi.
“Sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi gabah,” katanya.
Dijelaskan, swasembada pangan merupakan salah satu program pembangunan pertanian yang strategis.
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, mutu bahan pangan yang baik serta nilai gizi yang tinggi memiliki dampak luas pada perekonomian dan sumber daya manusia.
Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Bireuen bertekad mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dalam Kabupaten Bireuen melalui dukungan semua pihak terkait, sehingga kesejahteraan petani dan pendapatannya meningkat.
“Pimpinan Daerah beserta seluruh jajaran terus berupaya semaksimal mungkin, agar pihak pemerintah pusat dapat memenuhi kebutuhan kita, terkait bidang pertanian,” sebutnya.
Dikatakan,Salah satu permasalahan yang selalu terjadi yaitu, Rendahnya alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bireuen, yang mengakibatkan petani susah mendapatkan pupuk pada saat musim tanam tiba.
Belum selesainya pembangunan waduk-waduk irigasi untuk lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Bireuen, sehingga kebutuhan air untuk persawahan tadah hujan belum bisa terpenuhi secara maksimal.
Kadistanbun Bireuen Mulyadi, SE., M.M mendorong para petani di wilayahnya untuk segera mengolah tanah pertanian mereka sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan hasil panen padi, terutama dengan adanya bantuan benih yang telah dialokasikan oleh pemerintah.
“Dengan adanya bantuan benih ini, diharapkan para petani dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya,” kata Kadistanbun Bireuen. “Oleh karena itu, kami mengimbau agar para petani segera mengolah tanah mereka sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadistanbun Bireuen Mulyadi, SE., M.M, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengatur jadwal pembukaan pintu air, jadwal pengelohan tanah, semai, tanam dan perkiraan panen dan merekomendasikan pergunaan benih bersetifikat.
Kemudian, Penanaman serentak untuk mencegah serangan hama penyakit. Memudahkan penggelolaan air.
“Kegiatan berlangsung sehari diikuti 60 orang dari berbagai unsur diantaranya Keujruen Blang Kecamatan Kota Juang, Para Keuchik Gampong dan juga Pengurus Kelompok Tani dalam Kecamatan Kota Juang” tutup Kadistanbun Kab. Bireuen.
Laporan : Zubir