ABDYA, BEDAHNEWS.com – Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Aceh Barat Daya (Abdya) mengungkapkan keprihatinan atas banyaknya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di salah satu kecamatan di kabupaten setempat yang bolos saat jam sekolah.
Ketua Kobar GB Abdya, Rusli, atau yang akrab disapa Iliek ini menyatakan bahwa temuan ini sangat memalukan, terutama karena siswa-siswa tersebut ditemukan langsung oleh masyarakat.
“Selain Bolos, beberapa siswa yang memakai seragam sekolah juga terlihat sedang merokok selama jam sekolah, saya menilai ini sebagai kelalaian pihak sekolah dan guru piket,” ungkap Iliek pada media ini. Jum’at (2/8/2024).
Menurutnya, para siswa seharusnya tidak dibiarkan berkeliaran selama jam pelajaran, apalagi sampai melakukan aktivitas merokok.
“Saya telah melaporkan masalah ini kepada kepala Dinas Pendidikan Aceh, dan Kacabdin berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan. Warga Gampong Lhok Gajah mengusir sekelompok pelajar yang menggunakan seragam sekolah menengah atas saat nongkrong dan main game online di gubuk pertengahan sawah Gampong setempat, Kamis (1/8/2024).
Parahnya, pelajar yang diduga berasal dari salah satu sekolah di Kecamatan Kuala Batee itu kedapatan bolos sambil merokok. Para pelajar ini duduk santai di gubuk petani atau tepatnya di belakang SMP Negeri 2 Kuala Batee Gampong Lhok Gajah sekira pukul 09:00 WIB.
Keuchik Gampong Lhok Gajah Agustiar merasa miris dengan kelakuan anak sekolah tersebut. Menurutnya, masalah itu harus segera ditangani dengan serius.
“Masalah ini tidak bisa kita pandang sebelah mata, semua pihak mulai orang tua hingga pihak sekolah dan pemerintah harus ambil bagian untuk mengatasi masalah ini,” kata Agustiar.
Diakui Agustiar, lokasi gubuk yang tepat ditengah sawah itu memang sudah menjadi tempat tongkrongan para pelajar yang bolos.
“Sering kami bersama warga membubarkan, namun Meraka balik lagi, seakan tidak takutnya, kami sangat kesulitan,” sebut Agustiar.
Untuk itu, pihaknya minta pemerintah melalui pihak Satpol PP maupun kepolisian agar menertibkan para siswa tersebut.
“Ini merupakan tanggung jawab bersama bukan serta merta tanggung jawab guru saja, maka kami siap bersama-sama menuntaskan persoalan ini,” pungkas Agustiar.
Laporan : Fitria Maisir