Foto memperlihatkan suasana Kongres Pemuda II di Batavia pada 1928. (Kompas.com)
Oleh: Kepala SMA Negeri 1 Peulimbang Kabupaten Bireuen Hasan Basri,S.pd.MM
Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, seyogianya menjadi spion sejarah kehidupan bagi pemuda Indonesia di tengah suasana Covid-19 yang mendera perasaan kerisauan.
Hari ini, Rabu, 28 Oktober 2020, tanpa terasa perjuangan pemuda pemudi Indonesia telah menapaki puncak sejarah kehidupan perjuangan para pemuda pemudi Indonesia. 92 tahun lalu, bukanlah waktu yang singkat bila dikalkulator dengan mesin hitungan matematika tersebut, 28 Oktober 1928, para pemuda pemudi Indonesia melalui representatif kedaerahannya masing-masing mengirim youngnya (pemudanya ke Yogyakarta) mengikuti Kongres Pemuda Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 28 Oktober 1928. Pasca pertemuan kongres pemuda pertama digelar di Jakarta tahun 1926. Kongres pemuda kedua digelar di Jakarta pula tanggal 27-28 Oktober 1928. Pertemuan Kongres kedua pemuda Indonesia ini tidak terlepas dari pada keberhasilan pertemuan kongres pemuda sebelumnya.
Kongres Pemuda I menunjukkan adanya kekuatan untuk membangun persatuan dari seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia. Kongres pemuda kedua menghasilkan keputusan menegaskan cita-cita akan tanah air Indonesia, Bangsa Idonesia, dan Bahasa Indonesia. (Ada naskah foto bisa dilihat).
Namun, apa yang terjadi hari ini?, suasana kepayahan yang pernah diperjuangkan oleh para pemuda terdahulu, tidak menjadi spion sejarah bagi kehidupan pemuda pemudi Indonesia dalam melangkah merawat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang kita cintai yaitu Indonesia.
Sikap apatis dari pemuda Indonesia ini terlihat dari prilakunya yang kurang peduli terhadap sejarah perjuangan pemuda pemudi Indonesia. Biasanya, mendekati perayaan (ceremoni) upacara, ada kegiatan sherring gagasan, ide dan solusi yang mesti diberikan oleh para pemuda pemudi Indonesia dengan melaksanakan kegiatan workshop, diskusi atau kegiatan seminar kepemudaan di tengah suasana Covid-19 yang semakin mengila penyebarannya disebabkan ketidakpatuhan kita terhadap protokoler kesehatan. Di suasana Covid-19 saat ini, peran pemuda sangat dinantikan oleh seluruh elemen masyarakat.
Organisasi kepemudaan bertebaran di suruh daerah kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan berbagai macam level nama organisasi kepemudaan, masyarakat sedang menunggu perannya???
Penulis juga ingin menjelaskan kenapa? Sumpah Pemuda seharusnya menjadi spion kehidupan bagi pemuda pemudi Indonesia!!!
Yuk, kita dulu fungsinya spion secara filosofi kehidupan, fungsi dari spion akan sangat terasa ketika kepraktisannya di dalam membantu kita untuk melihat kendaraan lain di belakang kita. Spion sangat memudahkan kita mengontrol estimasi kecepatan, mengemudikan kendaraan serta memberikan kenyamanan kepada kita didalam kita mengendarai sebuah kendaraan. Kita akan merasa lebih percaya diri ketika melihat spion dahulu ketika akan belok, maju ataupun mundur. Namun, perlu diingat bahwa semua kebaikan yang diberikan oleh spion adalah bersumber dari kelakukan kita didalam menggunakan spion itu sendiri. Ketika kita bisa mengontrol waktu yang tepat untuk melihat kenampakan suatu kejadian yang ada di spion, maka kita akan merasakan betapa besar manfaat spion itu, namun sebaliknya jika kita melihat semua kejadian dari spion itu terlalu lama, secara otomatis kita akan menemukan banyak masalah. Pemuda pemudi kita hari ini sebagian sedang larut dalam permainan Game Ship dan game lainnya, seakan tak ada waktu memikirkan para perjuangan pemuda pemudi Indonesia terdahulu, disebabkan baterai semangat kepedulian mereka terhadap diri low serta perannya sebagai pemuda tidak terasakan, disebabkan pikiran mereka sedang berkecamuk dengan halusinasi kesenangan sesaat.
Anehnya juga, di blogger penulis guru Indonesia, ada perasaan sedih yang terpatrit di sana, disaat para siswa-siswi di sekolah sedang giat-giat dan gencarnya melakukan penyiapan perayaan sumpah pemuda, keluarlah surat edaran pemerintah untuk cuti bersama, waduh sedih amat.
Sudahlah, kita tak mesti meraba terlalu jauh dengan segala praduga dan asumsi yang merusak imajinasi sendiri untuk berbuat bagi negeri dalam menghasilkan karya nyata.
Wahai pemuda pemudi Indonesia, saatnya kita mengambil peran penting di suasana Covid-19 yang melanda negeri semakin tak ada pangkal ujung dari sebuah perjalanan penyebarannya. Serta perbaikilah perilaku mu wahai para pemuda pemudi ku tercinta, kita mesti ingat selalu, hidup adalah sebuah perjalanan, perjuangan yang seyogianya harus kita lakukan sebagai ladang penyiapan amal untuk dunia dan akhirat mu, wahai pemuda .
Selamat Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020 yang ke 92. Semoga tulisan ini tidak menjadi catatan literasi semata, Blang Me timu Jeunieb Bireuen, Aceh, 28 Oktober 2020.
Keren