Wartawan: Edi Suherman
ACEH SINGKIL, BEDAHNEWS.com – Pembelian kapal cepat oleh Pemkab Aceh Singkil senilai Rp. 4,5 milyar yang bersumber dari dana Otsus tahun 2019 dinilai menghamburkan uang rakyat. Seharusnya Pemkab Aceh Singkil lebih memprioritaskan kebutuhan dan kepentingan yang lebih mendesak.
“Tidak terlalu penting dan tidak terlalu urgent membeli kapal cepat yang sekarang menjadi polemik dan buah bibir dimasyarakat ,karena masih banyak kebetuhan dan kepentingan yang sifatnya mendesak,” kata tokoh masyarakat setempat Ridwan Zain, Rabu (22/1).
Ridwan menyebutkan, Pemkab Aceh Singkil bisa menggunakan anggaran tersebut untuk melanjutan pembangunan rumah sakit pembantu yang berada di Kecamatan Singkil tepatnya di belakang Puskesmas Singkil yang sampai saat ini terbengkalai.
“Begitu sulitnya masyarakat Pulo Banyak Barat, Pulau Banyak dan Kecamatan Kuala Baru ,yang harus berobat ke Gunung Meriah ,yang memakan memakan waktu tempuh mencapai 5 jam perjalanan,” ungkap Ridwan.
Ditambah lagi masyarakat Aceh Singkil selalu antri di RSUD Rimo, padahal bidang kesehatan merupakan visi misi pemerintah Aceh Singkil.
Ridwan menambahkan, dengan anggaran yang begitu tinggi namun tidak dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Sementara ini fasilitas tranportasi Singkil – Pulau Banyak tidak pernah terkendala, karena Pemda punya speed, kapal ferry yang setiap hari beroperasi. Pertayaannya sekarang, mampukah pemerintah daerah membiayai operasional kapal tersebut? Kalaulah memang kapal cepat tersebut sudah ada kerja sama dengan pihak ketiga, kira-kira seimbang tidak pendapatan yang dihasilkan dengan biaya pembelian kapal cepat dengan harga Rp. 4,5 miliar lebih,” tukasnya.
Terkait hal tersebut, Ridwan Zain akan melaporkan secara resmi ke Ombudsman RI perwakilan Aceh, bahwa pemerintah Aceh Singkil dianggap hanya menghamburkan uang saja.
