Jalan Berlubang di Langsa Sebabkan Kecelakaan Beruntun, Pemerintah Dinilai Lalai

  • Whatsapp

LANGSA, BEDAHNEWS.com – Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Jl. Sudirman, Gampong Matang Selimeng, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, pada Sabtu 1 Februari 2025 pukul 21:45 WIB. Empat pengendara sepeda motor terjatuh saat mencoba menghindari lubang besar di tengah jalan, menyebabkan tiga korban harus dirujuk ke rumah sakit di Langsa akibat luka serius.

Diki Anaya, pemuda asal Langsa sekaligus Kadiv Kewirausahaan Himsa (Himpunan Mahasiswa Kota Langsa), mengecam kelalaian pemerintah dalam pemeliharaan infrastruktur jalan. Menurutnya, kecelakaan ini bisa dicegah jika pemerintah bertindak lebih cepat dalam menangani jalan rusak yang telah lama dikeluhkan warga.

Muat Lebih

“Kecelakaan ini bukan sekadar insiden biasa, melainkan akibat dari kelalaian yang bisa dicegah. Pemerintah seharusnya tidak menunggu korban jatuh untuk bertindak,” ujar Diki tegas.

Dari sisi hukum, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan mewajibkan pemerintah untuk menjaga jalan tetap dalam kondisi layak. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menegaskan bahwa kelalaian dalam perbaikan jalan yang mengakibatkan kecelakaan bisa dikenakan sanksi pidana.

Selain itu, Diki menyoroti minimnya upaya pencegahan, seperti pemasangan rambu peringatan di lokasi jalan rusak. Menurutnya, langkah kecil seperti ini dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kecelakaan serupa di masa depan.

Dengan kejadian ini, masyarakat mendesak pemerintah daerah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Langsa, untuk segera bertindak. Pemeliharaan jalan yang lebih ketat, audit rutin, serta koordinasi yang lebih baik antar instansi dinilai penting agar insiden serupa tidak terulang.

“Pemerintah jangan hanya reaktif setelah ada korban. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tutup Diki.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah bahwa kelalaian dalam perawatan infrastruktur bisa berdampak fatal. Kini, masyarakat menunggu tindakan konkret agar insiden serupa tidak kembali terjadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *