Sosialisasi Pemberdayaan Manajemen Usaha Berbasis Socio Preneurship kepada Beneficiaris Baitul Mal Aceh Tamiang, di Aula Baitul Mal Kabupaten Aceh Tamiang, tanggal 23-25 Juni 2022.(BEDAHNEWS.com).
ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Penjaminan Mutu (LPPM) Universitas Samudra (Unsam) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pemberdayaan manajemen usaha berbasis socio-preneurship kepada beneficiaris yang berlangsung pada tanggal 23 – 25 Juni 2022 di Aula Baitul Mal Kabupaten Aceh Tamiang.
Pelaksanaan pemberdayaan ini merupakan wujud dari salah satu bentuk Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati oleh oleh kedua belah pihak, baik Unsam yang diwakili oleh Fakultas Ekonomi dan Baitul Mal Kabupaten Aceh Tamiang, sebagai upaya merealisasikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Dalam kesempatan itu, Makhroji selaku Dekan Fakultas Ekonomi saat membuka acara sosialisasi dan pelatihan pada tanggal 23-24 Juni 2022, yang didampingi oleh Kepala Baitul Mal Aceh Tamiang beserta jajarannya, menyampaikan bahwa pelatihan ini perlu dilakukan terutama kepada mitra yang membutuhkan skill manajemen usaha pasca pandemi Covid-19.
“Ada banyak penerima manfaat (mustahik) yang merasa pesimis terhadap keberlangsungan usaha mereka selama pandemi ini terjadi, termasuk berkurangnya omzet usaha, hilang pelanggan dan yang paling miris yaitu hilang usaha mereka,” seburnya.
Kegiatan pemberdayaan ini menghadirkan 3 pemateri yang berasal dari Unsam yaitu Zulkarnen Mora, SE., M.HRD, Makhroji, S.Pd., M.Pd dan Maulana Rahman, SE.,MM.
Antusiasme peserta dalam pelatihan pemberdayaan ini juga sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari keseriusan peserta pada saat materi disampaikan. Sebagian peserta mengakui bahwa selama pandemi Covid-19 terjadi, sebagian atau bahkan seluruh modal yang mereka miliki habis hanya diperuntukan terhadap konsumsi semata. Belum lagi kebutuhan akan pendidikan anak dan kebutuhan untuk menghidupi keluarga.
“Kami sangat berharap akan bantuan dan uluran tangan pemerintah atau pihak manapun untuk dapat membantu memperbaiki roda usaha kami berputar kembali,” sebut salah seorang peserta.
Namun demikian, menurut Zulkarnen Mora bersama tim, persamalahan yang dihadapi oleh penerima manfaat atau mustahik ini tidak semata mata pada modal saja, melainkan penekanannya juga dapat terjadi pada upgrading skill berupa memperbaiki manajemen usaha termasuk penguasaan kemampuan pemasaran digital serta kemampuan penataan keuangan usaha.
Tambahnya lagi, modal bukanlah semata-mata yang menjadi masalah dalam berbisnis pelaku usaha mikro namun juga perlu diperhatikan berkenaan dengan strategi kemitraan yang berbasis socio preneurship. Strategi ini dapat ampuh digunakan bagi pelaku usaha mustahik yang modal usahanya pas-pasan.
Seperti yang diterapkan oleh salah satu desa di Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang yaitu Desa Jambo Rambong, yang memanfaatkan peran Baitul Mal gampong tersebut.
Salah seorang penggerak kampung produktif Rapaii mengatakan, bahwa kampung saat ini memiliki sumber yang kaya dengan natural resource melimpah.
“Tinggal bagaimana kita mengelolanya saja termasuk dari sektor pertanian dan juga sektor pariwisata yang ada disekililing kampung kita dan turut melibatkan seluruh masyarakat kampung tentunya dengan merujuk pada 4 pendekatan yaitu Quwwatul Irodah, Keilmuan Mendasar, Istiqomah dan Pengorbanan yang besar,” imbuh Rapaii yang juga menjabat sebagai Sekdes kampung tersebut.
Selanjutnya dukungan penuh datang dari Baitul Mal Kabupaten Aceh Tamiang yang dikepalai oleh Ustadz Mulkan T.T. Tampubolon, S.HI, Lc., M.HI, di mana mustahik harus mau belajar dan dilatih oleh pihak manapun yang berkeinginan untuk memperbaiki usaha produktifnya. Termasuk juga mempelajari tekhnik pemasaran usaha dan pembukuannya.
Usaha tanpa pencatatan pembukuan ibarat usaha yang tidak berbentuk dan sangat mudah untuk gagal seperti yang diilustrasikan oleh Zefri Maulana, SE.,M.Si dari FEBI IAIN Langsa selaku pemateri bidang keuangan.
Kepala Baitul Mal Aceh Tamiang berharap agar kegiatan-kegiatan pemberdayaan ini terus dapat dijalankan oleh pihak Unsam dalam membantu mustahik sebagai penerima manfaat di bumi Tamiang ini.
“Sehingga dapat mendongkrak usaha menjadi lebih produktif lagi. Serta rasa terima kasih yang tak terhingga disampaikan kepada tim pengabdian Unsam serta pihak lain yang mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini,” imbuh Ustadz Mulkan.