8 Tahap Perjalanan Setelah Kematian Manusia, Sejak Malam Pertama di Dalam Kubur

  • Whatsapp

Ilustrasi / Gambaran Perjalanan Manusia Setelah Kematian.

Oleh: Mahyuddin

Muat Lebih

Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Begitulah ketentuan Allah SWT dalam Surah Ali Imran ayat 185.

Dalam ayat lain Allah juga berfirman, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa’: 78).

Maka bagi kaum yang beriman, kita wajib percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru awal mula kehidupan yang baru menuju akhirat. Kehidupan di dunia adalah masa di mana kita mempersiapkan diri, mengumpulkan bekal untuk melanjutkan perjalanan yang masih panjang.

Berikut ini adalah tahap-tahap yang akan kita lalui setelah kematian menuju hidup yang abadi di akhirat nanti.

1. Alam kubur (alam barzah)

Setelah manusia meninggal dunia, ia akan berpindah ke alam barzah, tempat di mana setiap manusia akan berjumpa dengan malaikat Munkar dan Nakir. Dua malaikat tersebut akan menanyakan kepada manusia tentang siapa Tuhannya, apa agamanya, apa kitabnya dan siapa Nabinya.

2. Hari kebangkitan

Hari kebangkitan ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Tiupan pertamanya sebagai titik mula terjadinya hari akhir (kiamat) yang membinasakan semua makhluk di dunia.

Kemudian pada tiupan kedua, semua manusia tanpa terkecuali akan bangkit dari kebinasaannya dan inilah yang dinamakan hari kebangkitan.

3. Padang Mahsyar

Konon, Padang Mahsyar adalah tempat datar yang sangat luas di mana matahari hanya berjarak satu jengkal dari kepala manusia.

Di Padang Mahsyar setiap insan akan mulai diadili tergantung amal perbuatannya dan diiringi oleh dua malaikat. Satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.

4. Yaumul mizan (hari penimbangan amal baik dan amal buruk)

Setelah di Padang Mahsyar tadi, amal manusia mulai ditimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Jika manusia lebih berat timbangan amal kebaikannya, maka dia akan mendapat keselamatan begitu pula sebaliknya.

5. Yaumul hisab (perhitungan amal)

Amal perbuatan yang kita lakukan selama di dunia, kemudian akan dihitung pada saat yaumul hisab.

Allah berfirman, “Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghashiyah: 25-26).

Kemudian dari Aisyah ra ia bertanya tentang apa itu hisab yang mudah. Rasulullah saw lantas menjawab, “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (HR. Ahmad).

6. Jembatan Shirathol Mustaqim

Setelah amal dihitung, manusia akan berjalan melewati jembatan Shirathol Mustaqim. Cara dan keadaan menyeberang setiap manusia di jembatan ini pun berbeda-beda.

Bagi yang timbangan amal kebaikannya lebih banyak, ia akan mudah menyeberanginya. Sebaliknya, bagi yang amal buruknya lebih banyak, maka jembatan ini akan berubah bak sekecil rambut yang dibagi tujuh sehingga akan menyulitkannya.

7. Surga

Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Di dalamnya tidak ada kesedihan dan kesengsaraan, melainkan hanya kebaikan dan kebahagiaan. Surga diciptakan oleh Allah sebagai balasan bagi orang-orang yang beramal saleh dan telah berhasil melalui perjalanan panjang tadi.

8. Neraka

Tempat terakhir ini (neraka) adalah tempat penuh penderitaan sebagai balasan bagi orang-orang yang selalu berbuat keburukan.

Allah berfirman, “Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tertentu bagi mereka.” (QS. Al-Hijr: 44).

Demikianlah tahap-tahap yang mesti dilalui setiap manusia, semoga kita medapat pertolongan-Nya. Aamiin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *