Rasa Haru Menyelimuti Para Pengunjung Artefak Nabi Muhammad SAW

  • Whatsapp

Jurnalis: Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Seorang polisi Aipda Hendra Saputra. berkunjung ke pameran Artefak Nabi Muhammad SAW tidak sengaja meneteskan air mata saat mengelilingi area pameran yang berlokasi di kampus Institut Agama islam (IAI) universitas Almuslim, Kabupaten Bireuen.

Muat Lebih

“Saya terharu melihat peninggalan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya,” kata Hendra yang ditemui saat tengah meremas-remas tisu yang sudah basah di area pameran, Minggu (23/1/2022).

“Saya penasaran banget ingin melihat secara langsung, karena yang saya tahu sebelumnya itu cuma ada di Malaysia. Sekarang sudah ada di universitas Almuslim IAI, jadi ini merupakan kesempatan bagi saya untuk melihat secara langsung,” kata Hendra yang juga berkunjung bersama teman-temannya.

Terlihat masyarakat mengantri untuk bisa melihat dan mencium sorban Rasulullah, namun pada pemeran tersebut seorang anggota polisi yang menjadi orang pertama melakukan ciuman terhadap sorban Nabi dan juga sejumlah artefak lainnya. Selanjutnya artefak ini dibawa kependopo Bupati Bireuen untuk dipamerkan kepada masyarakat umum.

Pendamping panitia Tgk Sayed Jamaluddin Al Habsyi mengatakan, artefak ini sengaja didatangkan ke Aceh untuk lebih bisa melihat secara dekat dan mengenang Nabi Muhammad SAW, dan artefak ini didatangkan dari Malaysia dan pihaknya sudah memiliki sertifikat.

Di dalam ruang pameran yang luas dan nyaman, pengunjung dapat melihat langsung barang-barang yang pernah melekat pada tubuh Nabi Muhammad SAW mulai dari rambut, janggut, sorban, dan sebagainya.

Sedangkan Project Officer Pameran Artefak Nabi Muhammad SAW, Sayed Jamaluddin mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan artefak ini untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW dan umat manusia yang ada di bumi Serambi Mekkah.

“Benda-benda bersejarah ini kami ingin perkenalkan kepada umat Islam, tentunya ini sangat jarang ditemui,” seburnya.

Keaslian artefak ini sudah terjamin karena semuanya mengantongi sertifikat langsung dari negara asal masing-masing. Barang-barang peninggalan ini juga dipelihara dengan telaten dan cermat oleh tim arkeologi dari Malaysia dan Indonesia yang dilatih secara khusus untuk merawat artefak ini selama berada di Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *