Jurnalis: Fitria Maisir
ABDYA, BEDAHNEWS.com – Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh Barat Daya (Abdya) Abdul Janan mendesak pemerintah setempat melalui inspektorat untuk melakukan audit terhadap anggaran dana hibah yang diberikan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Abdya.
“Alokasi dana KONI harus diaudit oleh pemerintah Aceh Barat Daya terutama untuk melihat apakah peruntukan dana tersebut digunakan sepenuhnya untuk kepentingan membantu kegiatan olah raga atau digunakan untuk kepentingan atau peruntukan lain,” sebut Abdul Janan kepada BEDAHNEWS.com (11/10/2021).
Menurut Abdul Janan, alasan untuk dilakukan audit karena dana tersebut merupakan dana publik yang memang harus dan dapat dipertanggungjawabkan oleh KONI Abdya dan pengurus secara akuntabilitas dan transparansi.
“Jika dilihat dari data yang beredar dana KONI Abdya lebih banyak digunakan untuk membayar gaji ketua umum hingga pengurus, padahal dana hibah dari Pemkab untuk kepentingan mendukung pelaksanaan event olahraga terutama untuk cabang olahraga yang akan berkompetisi,” ungkap Janan.
“Jadi untuk KONI Abdya kalau dilihat dari mekanisme anggaran jelas ini lebih banyak untuk pengurus dibandingkan untuk membantu cabang olah raga atau melakukan even. Ini seperti besar pasak daripada tiang, dan khususnya untuk pengurus KONI jangan cari untung atau kekayaan (gaji) pada olahraga karena sifat olahraga adalah tanggung rente alias ikhlas untuk kepentingan olah raga dan bukan untuk hidup dan cari untung atas nama olahraga,” ujarnya.
Selain itu, di dalam data yang beredar KONI Abdya juga mendapati anggaran untuk menyewa kantor atau sekretariat sebesar Rp10 juta, namun dirinya mengaku heran karena KONI Abdya tidak memiliki kantor di Abdya.
“Uang sewa kantor ada Rp10 juta, dan kami melihat kantor atau sekret KONI tidak ada di Abdya, lalu dikemanakan uang hibah sebesar tersebut,” pungkasnya.