Sekolah Sebagai Organisasi 

  • Whatsapp

Penulis: Hasan Basri, S.PD. MM

(Pengamat sosial dan pendidikan)

Muat Lebih

Sekolah sebagai organisasi adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.

Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan kemudian timbul aturan-aturan yang dinamakan norma kemasyarakatan.

Lembaga sosial sering pula dinamakan pranata sosial. Jika anda bekerja di sebuah tim lintas fungsional, anda harus selalu berkontribusi melalui sikap rendah hati untuk kesuksesan bersama, tanpa berpikir bahwa fungsi pekerjaan anda lebih istimewa dari yang lain.” – Djajendra

Organisasi masa depan akan menuntut setiap karyawan dan pimpinan untuk dapat bekerja sama atau pun berkolaborasi secara lintas fungsional. Keunggulan masing-masing unit kerja atau individu harus menjadi satu peran dalam multi fungsi pekerjaan.

Bekerja efektif dengan fungsi lain akan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dapat dijawab oleh setiap orang untuk membuat organisasi menjadi lebih fleksible. Hal ini, sama seperti praktik tim sepak bola yang mewajibkan semua pemain untuk siap dimainkan di posisi mana pun. Seorang pemain belakang harus mampu menjadi penyerang, seorang penyerang juga harus siap dimainkan di posisi sesuai strategi pelatih. Artinya, setiap orang di dalam tim harus bisa memainkan fungsi dan peran apa saja sesuai kebutuhan strategi tim untuk mencapai kemenangan.

Kami SMA Negeri 1 Peulimbang Kabupatwn Bireuen bersama tim berusaha untuk selalu bersama dalam segala hal demi tercapainya visi dan misi sekolah kami dalam peningkatan mutu organisasi dan mutu sekolah, serta kami menyakini bahwa setiap kami ada kelebihan dan kekurangan yang kami miliki sehingga peran penting setiap kami perlu di aktualisasi dalam praktik. Kesuksesan sebuah target tidak terlepas dari peran tim.
Salah besar kalau kita tidak pernah menghargai peran-peran orang lain. Oleh karenanya ,sikap kita sebagai nahkoda (pimpinan) tidak perlu bersahabat setia dengan sikap (hipokrit) atau mau menang sendiri. Coba liat , sampan yang di kayuh oleh nelayan di lautan dan (di pandu oleh seorang nelayan lainnya) lainnya memainkan peran masing-masing sehingga tercapai target yang ingin diraih, sehebat apa pun gelombang air laut, kalau bersama pasti nyaman dan aman dan tak kan ada ungkapan, itu karena saya, karena tim akan menaikan perannya dimana perlu.

Disuasana Covid-19 yang tak menentu kapan berakhir, sekolah tetap harus berjalan, para siswa/i mesti kesekolah, sekalipun aktifitas proses belajar mengajar tidak berjalan maksimal dikarena para pelajar harus belajar ber shif (berkelompok A atau B) untuk menaati serta mengikuti protokoler kesehatan. Kalau shif A Senin sekolah , shif B libur, kalou shif B sekolah shif A libur begitulah kita kira selama ini yang mesti para pelajar jalani , permasalahan muncul dengan beragam, maka hanya orang tidak normal pikiran berkata, bisa menjawabnya sendiri.

Peran tim bisa menjawab setiap persoalan muncul. Sungguh indah kalau kita mampu menghargai peran orang dalam sebuah kesuksesan. SMA Negeri 1 Peulimbang, bersama kami mampu bersatu kami kuat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *