FGD Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Disparpora Bireuen, Ini yang Dibahas

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Untuk menyusun rencana strategis, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bireuen, Aceh, menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait penyusunan Rencana qanun (Raqan) Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan tahun 2024.

Kegiatan diikuti 50 peserta tersebut, dibuka Pj Bupati Kabupaten Bireuen, Jalaluddin diwakili oleh Sekda Dr Ir Ibrahim Ahmad dan diikuti sejumlah unsur terkait yang berlangsung di Aula Lantai 3 Hotel Fajar, Rabu pagi (11/12/2024).

Muat Lebih

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bireuen, Muhammad Al Muttaqin menjelaskan, FGD betujuan untuk menghimpun berbagai data dan info serta membangun sinergitas dalam upaya menata arah kebijakan mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Bireuen.

Ripparkab ini dapat terdesain dengan baik untuk nantinya menjadi acuan dokumen pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Bireuen ke depan.

“Sehingga nanti betul-betul bisa terarah dan seluruh program dapat didukung dari berbagai sumber, baik Kabupaten, Kecamatan hingga Desa, pihak swasta pun bisa mendukung kegiatan-kegiatan kepariwisataan dengan acuan dan pedoman pada dokumen ini,” jelasnya.

Peserta terdiri dari unsur camat, Gampong (Desa) wisata, akademisi, duta wisata, pengelola hotel dan juga panitia Disporapar Kabupaten Bireuen.

Sementara, Sekda Kabupaten Bireuen, Dr Ir Ibrahim Ahmad dalam sambutannya antara lain mengatakan, FGD ini merupakan bagian yang sangat penting dalam penyusunan Ripparkab di Kabupaten Bireuen pada masa akan datang.

Kami mengharapkan kepada peserta FGD kami pesan agar serius dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini. Sampaikan segala permasalahan, keluhan, saran dan masukan yang sifatnya membangun.

Sehingga dapat menghasilkan program dan rencana kegiatan kepariwisataan yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat, harap Sekda.

Oleh karena itu, keterkaitan dengan dinas-dinas yang lain sudah pasti, karena pariwisata ini harus didukung oleh instansi-instansi terkait lainnya, baik infrastruktur, perhubungan, dan telekomunikasi serta instansi yang lain karena merupakan kebutuhan.

“Sesuatu yang dibutuhkan dalam menjalankan pariwisata harus kita support dan minta semua dinas terkait dapat membantu dan pro aktif,” tutup Sekda.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *