Nur Erna Kepala Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Babul Mandub, Desa Alue Beurawe, Kecamatan Langsa Kota.(Foto:Tim/Bedahnews.com).
LANGSA, BEDAHNEWS.com – Salah satu komponen yang harus dicapai pada anak usia Taman Kanak-kanak adalah membentuk peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan serta perkembangan anak.
Selain itu, mengacu pada prinsip pendidikan di Taman Kanak-kanak yakni belajar sambil bermain. Hal ini dengan tujuan agar seluruh aspek perkembangan pada anak usia dini dapat tercapai.
Guru sebagai garda terdepan di bidang pendidikan, harus terus melakukan pengembangan diri secara berkelanjutan agar menjadi guru yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Guru yang inovatif, sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan dengan memberdayagunakan bahan bekas atau sampah yang dapat diambil di lingkungan sekolah, seperti bungkus jajanan anak, plastik-plastik bekas makanan (limbah anorganik) dan lainya, yang dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai alat pembelajaran atau dibuat alat peraga.
Sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru.
Kepala Sekolah adalah salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Atas dasar itu, maka kepala sekolah harus mampu berperan dalam mendorong para guru untuk mampu mengembangkan media pembelajaran dari barang-barang bekas.
Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin dan mengelola sekolah.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992, pasal 20 ayat 1 menyatakan bahwa, “Kepala sekolah adalah tenaga kependidikan yang ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru”. dengan pernyataan tersebut berarti Kepala Sekolah adalah guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai pengelola satuan pendidikan.
Secara garis besar, ruang lingkup tugas kepala sekolah dapat diklasifikasikan ke dalam dua aspek pokok, yaitu pekerjaan di bidang administrasi sekolah dan pekerjaan yang berkenaan dengan pembinaan profesional kependidikan.
Kemudian sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.
Untuk melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik – baiknya, ada tiga jenis ketrampilan pokok yang harus dimiliki oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu ketrampilan teknis (technical skill), ketrampilan berkomunikasi (human relations skill) dan ketrampilan konseptual (conceptual skill).
Menurut persepsi banyak guru, keberhasilan kepemimpinan seorang Kepala Sekolah terutama dilandasi oleh kemampuannya dalam memimpin.
Kunci bagi kelancaran kerja kepala sekolah terletak pada stabilitas dan emosi dan rasa percaya diri. Hal ini merupakan landasan psikologis untuk memperlakukan stafnya secara adil, memberikan keteladanan dalam bersikap, bertingkah laku dan melaksanakan tugas.
Berbagai upaya telah dilakukan Kepala Sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dalam proses pembelajaran, antara lain pemberian motivasi agar guru memperdalam pengetahuan bidang studi yang harus dikuasai, memberikan bimbingan terhadap guru dengan memperdalam pengetahuan tentang berbagai sumber belajar serta media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru.
Seperti halnya yang dilakukan Nur Erna Kepala Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Babul Mandub, Desa Alue Beurawe, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Provinsi Aceh, yaitu dengan upaya peningkatan kinerja seorang guru agar dapat meningkatkan mental anak didik TK tersebut.
“Tugas saya selain memberikan pembinaan kurikulum PAUD yang berlaku, saya juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan arahan terhadap dalam membuat perencanaan pembelajaran dan memberikan contoh kepada guru-guru untuk bagaimana cara mengelola proses mengajar di lingkungan Paud dan TK ini serta Saya juga memberikan penjelasan terhadap guru dalam mengatasi beragam persoalan anak usia dini atau sering disebut bimbingan konseling paud,” ucap buk nana, sapaan akrab dari Nur Erna.
Bu nana mengatakan mungkin bagi sebagian orang pekerjaan Kepala PAUD sangatlah enak dan mudah, tapi yang saya rasakan tidak seperti yang difikirkan kebanyakan orang.
“Terkadang waktu saya ada masalah dengan keluarga saya harus bersikap baik- baik saja saat bertemu guru dan murid di sekolah dan Saya selalu menerapkan hal ini terhadap guru disini, supaya anak didik kami tidak mendapatkan imbas dari masalah atau persoalan yang kami alami saat dirumah,” ujarnya pada Senin (19/12/2022).
Buk nana menambahkan begitu pula saat ada masalah di sekolah, saya tidak akan menceritakan hal tersebut terhadap suami dan keluarga saya, karena saya tidak ingin mereka khawatir terhadap saya. Tapi saya senang menjadi bagian dari TK dan Paud Babul Mandub ini.
Walaupun kadang gaji yang kami peroleh sangat lama hampir berbulan bulan, karena ini kan tk gampong jadi guru-guru di gajinya dari dana desa, termasuk saya walaupun sebagai kepala sekolah.
“Saya menjabat menjadi Kepala Sekolah sudah sejak 2016 hingga sekarang, hampir 6 tahun, awal pertama saya bekerja itu di gaji 150 ribu,” tandas Nur Erna.
Oleh : Mega Lestari Mahasiswi IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. (Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam)
Editor : Bung Dewa