Seorang IRT Ditemukan Bersimbah Darah dengan Leher Tersayat di Bireuen

  • Whatsapp

Wartawan: Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Seorang wanita Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Desa Ulee Rabo, Jeunieb Kabupaten Bireuen, Aceh bernama Ajirna (45) ditemukan warga tergeletak di badan jalan depan rumahnya dalam kondisi leher berdarah, sekitar pukul 06.30 WIB, Selasa (04/2020).

Muat Lebih

Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat, SH, SIK, M.Si melalui Kapolsek Jeunieb, AKP Soeharto, SH mengatakan, percobaan pembunuhan tersebut dilakukan oleh orang yang belum diketahui identitasnya (OTK).

Mendapat laporan dari warga sekira jam 07.00 Wib, Selasa (4/8), petugas piket jaga Polsek Jeunieb langsung menuju ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengecek kepastian kebenaran informasi tersebut dan menemukan korban yang terbaring di tanah berlumuran darah. Personil Polsek langsung membawa korban ke pukesmas guna mendapatkan pertolongan dan penanganan medis, pada saat ditemukan korban masih dalam keadaan bernafas (hidup).

“Kemungkinan pada saat kejadian korban sedang menyapu halaman rumah, berdasarkan posisi korban dijumpai terkapar bersimbah darah tepat di halaman rumahnya. Pihak kepolisian terus menghimpun informasi dari berbagai sumber termasuk keluarga korban dan para saksi. Korban masih kritis belum dapat diambil keterangannya guna mengungkap penyebab serta pelaku dari kejadian dimaksud,” ujar Kapolsek Jeunieb.

Kapala Puskesmas Kecamatan Jeunieb, Ners, Kafrawi, S.Kep, M.Kes menyampaikan, Azirna (45) IRT dibawa ke puskesmas sekitar jam 07:00 pagi dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan kondisi luka sayatan benda tajam di leher depan, dikarenakan terlalu banyak darah yang keluar dari luka sayatan, korban terpaksa dirujuk ke kabupaten.

Setelah melakukan pertolongan pertama (imergensi) di puskesmas, 15 menit kemudian pasien dirujuk ke RSUD dr Fauziah Bireuen untuk mendapatkan lanjutan penanganan dari tenaga ahli medis.

“Kondisi korban yang demikian, penanganannya harus ditangani oleh tim medis spesialistik,” kata Kafrawi.

Sementara Zuhra (24) anak korban menuturkan, kami ibunya selalu bangun diawal pagi untuk membersihkan dan menyapu sekitar pekarangan rumah, ketika diberitahukan, ibu sudah bersimbah darah dalam kondisi terbaring dan masih memegang penyapu lidi, dan terlihat tubuhnya masih bergerak.

“Tidak terdengar oleh kami dari dalam rumah kalau ada terjadi keributan di halaman depan rumah, kami hanya menyadari setelah diberitahukan oleh Saifuddin (ketua pemuda) Desa Ulee Rabo yang melihat ibu dalam kondisi terbaring, kami tidak tahu apa yang terjadi dengan ibu karena barang perhiasan masih utuh di badannya,” ujar Zuhra.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *