Ketika Limbah Ternak Menjadi Sumber Penghasilan Masyarakat

  • Whatsapp

100 orang peserta dari berbagai perwakilan disetiap kecamatan se Kabupaten Bireuen mengikuti kegiatan pelatihan mengolah limbah ternak menjadi nilai tambah sebagai sumber pendapatan.(BEDAHNEWS.com/Zubir)

Wartawan: Zubir

Muat Lebih

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – PT. Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen memberikan training atau pelatihan bagi masyarakat petani ternak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aula Kantor Cabang Bank Aceh Syariah Bireuen, Selasa (10/3). Training dan pelatihan yang diberikan bagaimana mengolah limbah ternak domba atau kambing bisa menjadi nilai tambah sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat disetiap gampong (Desa).

Sedikitnya 100 orang peserta yang terdiri dari berbagai perwakilan disetiap kecamatan se Kabupaten Bireuen mengikuti kegiatan tersebut.

Acara pelatihan atau training UMKM kepada masyarakat itu dibuka oleh Said Zainal Arifin mewakili Kepala Kantor PT. Bank Aceh Syariah Bireuen dan turut hadir perwakilan Bupati Bireuen, diwakili oleh Dailami, S.Hut yang menjabat sebagai Asisten III Sekdakab Pemkab Bireuen.

Turut hadir Maryani, A.Md, selaku pimpinan Mery Sheep Farm Aceh sebagai narasumber dalam acara tersebut. Sedangkan narasumber lainnya, yaitu Dr. Ir. Dzarniza Araby, M.Si, Dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Syiah Kuala dan Ketua Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Aceh.

Para narasumber itu mengupas tentang standar pengelolaan kandang ternak dalam skala kecil serta bagaimana menjaga kebersihan kandang untuk mereduksi limbah ternak supaya tidak menjadi kontaminan.

Pakar Pupuk Organik Rahmat Kartolo, S.Pt, M.Pt, mempresentasikan tentang prospek usaha materi baru yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos atau bagi habitat tumbuhan tanaman maupun sebagai biogas, sehingga bernilai ekonomis dalam memberi nilai tambah sumber pendapatan ekonomi masyarakat petani ternak di gampong atau desa, khususnya di Kabupaten Bireuen.

Selanjutnya Mr. Mhd. Nor Ashraf bin Abu Bakar, CEO Aliyah Rizq Farm, Singapura juga mempresentasikan pola praktisi peternakan yang sudah sangat terkenal di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Selain mengupas peluang usaha tersebut juga disampaikan tentang standardisasi, mulai dari hasil manfaat pakan ternak, kandang ternak, kesehatan ternak dan ukuran berat ternak yang dapat dijadikan sebagai komoditas eksport untuk dikonsumsi masyarakat dalam negeri maupun ke luar negeri, sesuai kebutuhan permintaan pasar nasional atau dunia.

Pelatihan atau training ini juga untuk menselaraskan pengembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat petani ternak terkait manajemen pengelolaan kandang ternak, sehingga bisa memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan hewan ternak yang menguntungkan para peternak.

Dalam memproduksi kontaminan yang diakibatkan dari limbah ternak melalui pengelolaan limbah ternak yang tepat guna dan sesuai dengan kondisi areal lokasi lahan peternakan ramah lingkungan.

Tentu menghasilkan materi baru dari limbah ternak (feses) yang memiliki nilai secara ekonomis, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat untuk membantu menutupi biaya-biaya operasional kebutuhan hidup setiap kepala keluarga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *