Wabup Bireuen: Peringatan 21 Tahun Tsunami Jadi Momentum Refleksi di Tengah Ujian Banjir

  • Whatsapp

Jurnalis : Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Dinas Syariat Islam (DSI) menggelar peringatan 21 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh dengan penuh kekhidmatan di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Rabu (24/12/2025) pagi. Kegiatan yang dipusatkan di tengah suasana duka pascabencana banjir ini diisi dengan zikir, doa bersama, dan tausiyah.

Muat Lebih

Amatan Bedahnews.com, suasana haru tampak menyelimuti masjid saat lantunan zikir menggema. Ratusan jamaah dari unsur Forkopimda, ASN, tokoh agama, mahasiswa, hingga pelajar hadir larut dalam doa untuk para syuhada tsunami 26 Desember 2004.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, menyebutkan bahwa peringatan ini bukan sekadar mengenang peristiwa sejarah, namun juga menjadi ajang refleksi dan penguatan iman.

“Ini bukan hanya mengenang sebuah peristiwa besar, tetapi juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT yang tiada terhingga,” ujar Razuardi di hadapan jamaah.

Razuardi menegaskan, peringatan tahun ini terasa semakin bermakna karena bertepatan dengan kondisi Bireuen yang tengah dilanda banjir dan tanah longsor. Menurutnya, situasi tersebut menjadi pengingat bahwa hidup penuh dengan ujian dan ketidakpastian.

“Sebagaimana tsunami, banjir, dan longsor datang tanpa bisa diprediksi, demikian pula ujian dalam hidup manusia. Ini momentum untuk memperkuat kesabaran dan ikhtiar,” tuturnya.

Ia turut mengajak masyarakat menjaga ketenangan, membangun solidaritas, dan memperkuat gotong royong dalam proses pemulihan wilayah terdampak banjir. Pemerintah daerah, kata Razuardi, berkomitmen memaksimalkan langkah penanganan di lapangan.

“Terima kasih kepada pihak swasta, organisasi kemanusiaan, dan para relawan yang telah bahu-membahu membantu masyarakat Bireuen. Kontribusi ini sangat berarti,” tambahnya.

Acara tersebut menghadirkan Kepala Kemenag Kota Banda Aceh, H. Salman Arifin, sebagai penceramah utama dengan tausiyah tentang hikmah musibah, kesabaran, dan penguatan iman. Turut hadir Pj Sekda Bireuen, jajaran Asisten, Kepala SKPK, serta unsur pejabat terkait lainnya.

Peringatan ini diharapkan menjadi dorongan moral dan spiritual bagi masyarakat Bireuen untuk bangkit dan menghadapi bencana dengan penuh keikhlasan, kesabaran, serta saling menguatkan satu sama lain.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *