Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan kembali menunjukkan kepedulian nyata terhadap masyarakat terdampak bencana alam di Kabupaten Bireuen. Melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), kampus berjuluk kampus hijau ini melaksanakan program tanggap darurat bencana tahun 2025 yang berfokus pada pemulihan psikologis korban banjir.
Program bertajuk “Pendampingan Psikososial Terintegrasi untuk Kelompok Rentan pada Lokasi Banjir Bandang Aceh” tersebut menyasar warga yang mengalami trauma pascabencana, khususnya anak-anak dan kelompok rentan lainnya.
Ketua Tim PKM Umuslim, Rahmi Hayati, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons cepat dunia akademik terhadap dampak psikologis yang sering kali terabaikan setelah bencana alam.
“Kegiatan berlangsung selama satu minggu, mulai 16 hingga 23 Desember 2025. Lokasi pendampingan difokuskan di Desa Cot Unoe dan Desa Kuala Raja, Kecamatan Kuala,” ujar Rahmi kepada BEDAHNEWS.com, Selasa (23/12/2025).
Rahmi menambahkan, program ini didukung penuh oleh pendanaan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek. Dalam pelaksanaannya, ia didampingi dua anggota tim ahli, yakni Dr. Afkar, S.Pd., M.Pd., dan Zuraini, M.Pd.
Sementara itu, Dr. Afkar yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Umuslim menegaskan bahwa dampak banjir tidak hanya terlihat pada kerusakan fisik, tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi para korban.
“Banyak anak mengalami kecemasan, ketakutan berlebihan, hingga perubahan perilaku pascabanjir. Pendampingan psikososial menjadi sangat penting agar mereka kembali merasa aman, nyaman, dan mampu beraktivitas secara normal,” tegas Dr. Afkar.
Ia menyebutkan, tim PKM turut melibatkan mahasiswa untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan di lapangan. Berbagai metode pemulihan diterapkan, mulai dari konseling individu, permainan edukatif untuk trauma healing, teknik relaksasi, hingga penguatan ruang aman (safe space) bagi anak-anak dan perempuan.
Anggota tim lainnya, Zuraini, M.Pd., menambahkan bahwa pendekatan yang digunakan bersifat humanis dan berkelanjutan agar masyarakat mampu beradaptasi kembali dengan lingkungan pascabencana.
“Kami ingin memastikan warga tidak hanya pulih sesaat, tetapi memiliki ketahanan psikologis dalam menghadapi kemungkinan bencana di masa mendatang,” ujarnya.
Kehadiran tim akademisi Umuslim disambut positif oleh aparatur gampong setempat. Keuchik Cot Unoe, Irman, S.P., menyebutkan program ini sangat membantu warganya yang masih diliputi rasa cemas terhadap potensi banjir susulan.
Hal senada disampaikan Keuchik Kuala Raja, Hendra Cipta, yang mengapresiasi kepedulian dan kontribusi Umuslim bagi masyarakatnya.
“Atas nama masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim PKM Umuslim. Program ini sangat menyentuh kebutuhan batin warga kami yang terdampak banjir,” pungkas Hendra.








