Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Tawa dan canda anak-anak memecah kesunyian lokasi pengungsian di pinggir Jalan Lintas Bireuen–Takengon, Gampong Balee Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Kamis (18/12/2025). Sekitar seratusan anak korban banjir bandang mengikuti kegiatan pemulihan trauma (trauma healing) untuk membantu menghapus ingatan kelam akibat bencana yang melanda wilayah tersebut.
Pantauan Bedahnews.com di lokasi, suasana pengungsian yang biasanya tampak muram berubah menjadi lebih ceria. Puluhan balon warna-warni dibagikan, beragam permainan edukatif digelar, serta aktivitas bernyanyi bersama dilakukan untuk menghibur anak-anak di dalam tenda pengungsian.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bireuen, Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Kodim 0111/Bireuen, serta sejumlah relawan kemanusiaan. Para pendamping berbaur langsung dengan anak-anak, membagikan makanan ringan, serta mengajak mereka bermain dan berinteraksi.
Meski sebagian besar anak terlihat mulai ceria, suasana haru masih menyelimuti beberapa bocah yang tampak termenung dan enggan lepas dari dekapan orang tuanya. Raut wajah mereka masih menyimpan trauma akibat dahsyatnya arus banjir bandang yang menerjang desa mereka pada akhir November lalu.
Ketua TP PKK Kabupaten Bireuen, Sadriah SKM MKM, menjelaskan bahwa kegiatan trauma healing ini diinisiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi psikologis anak-anak yang tinggal di pengungsian.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah mengembalikan keceriaan anak-anak dan secara perlahan menghilangkan rasa trauma. Pada awalnya memang ada anak-anak yang diam dan sulit berinteraksi, namun setelah diajak bermain, mereka mulai berani tertawa dan bersosialisasi,” ujar Sadriah di sela kegiatan.
Ia menambahkan, tekanan psikologis yang dialami anak-anak korban banjir bandang cukup berat. Selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga menyaksikan langsung dampak bencana terhadap kehidupan dan ekonomi keluarga.
“Bencana ini meninggalkan luka batin. Anak-anak mengalami kecemasan bahkan depresi karena melihat rumah orang tua mereka rusak berat atau hanyut. Aktivitas bermain, mewarnai, dan bernyanyi menjadi terapi awal untuk mengembalikan rasa aman mereka,” tambahnya.
Desa Balee Panah tercatat sebagai salah satu wilayah terdampak paling parah dalam peristiwa banjir bandang yang terjadi pada 26–27 November 2025. Berdasarkan data yang dihimpun Bedahnews.com, sebanyak 56 unit rumah warga hilang tersapu arus banjir, sembilan rumah tertimbun lumpur, 25 rumah terancam longsor dan tidak layak huni, serta delapan unit tempat usaha warga rusak berat dan hanyut.
Selain permukiman, sejumlah fasilitas umum seperti jembatan, Gedung PKK, serta Dayah Istiqamatuddin Babul Ilmi juga mengalami kerusakan berat.
Ke depan, TP PKK Kabupaten Bireuen berencana membentuk tim khusus penanganan trauma untuk menyasar titik-titik pengungsian lainnya. Langkah ini diharapkan dapat membantu pemulihan mental warga, khususnya anak-anak, agar kembali memiliki semangat dan harapan untuk bangkit pascabencana.
Bagi warga setempat, kehadiran kegiatan trauma healing ini menjadi oase di tengah duka mendalam yang menyelimuti Kecamatan Juli selama hampir satu bulan terakhir.








