Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, memaparkan kondisi Kabupaten Bireuen pascabanjir yang dinilainya sangat memprihatinkan dan mendesak pemerintah pusat, khususnya Presiden Republik Indonesia, untuk memberikan perhatian penuh terhadap penanganan dampak bencana tersebut.
Dalam keterangannya, Minggu (7/12/2025), Mukhlis mengungkapkan bahwa kerusakan infrastruktur dan dampak sosial ekonomi akibat banjir di Bireuen tergolong sangat parah, bahkan berpotensi mengancam ketahanan pangan masyarakat di masa mendatang.
Mukhlis menyebutkan, berdasarkan data awal, sedikitnya 29 unit jembatan di berbagai wilayah Kabupaten Bireuen hanyut dan rusak diterjang banjir. Meskipun sebagian jalur kini sudah dapat dilalui secara darurat, namun masih banyak masyarakat yang terisolasi akibat keterbatasan akses.
“Jembatan di Bireuen lebih kurang 29 unit terbawa banjir. Walaupun hari ini ada yang sudah bisa dilalui, itu pun masih bersifat darurat,” ujar Mukhlis.
Kerusakan juga meluas ke sektor permukiman warga. Hampir 5.000 unit rumah dilaporkan terdampak, dengan rincian sekitar 2.000 unit mengalami rusak berat bahkan hanyut terbawa arus, serta sekitar 3.000 unit lainnya mengalami kerusakan ringan.
Dampak banjir turut melumpuhkan sektor pendidikan. Ratusan bangunan sekolah dilaporkan rusak, bahkan sebagian di antaranya ada yang terbawa arus. Kondisi ini mengganggu secara serius aktivitas belajar mengajar dan dikhawatirkan membahayakan keselamatan peserta didik.
“Rumah sekolah hampir ratusan unit terdampak, ada yang rusak berat, ringan, bahkan ada yang terbawa arus. Sampai hari ini aktivitas belajar mengajar sangat terganggu dan ini membahayakan anak didik kita ke depan,” kata Mukhlis.
Ancaman paling mengkhawatirkan saat ini, lanjut Mukhlis, berasal dari sektor pertanian. Tujuh bendung irigasi utama di Kabupaten Bireuen dilaporkan jebol akibat banjir. Akibatnya, puluhan ribu hektar sawah terancam gagal panen.
Bahkan di wilayah utara seperti Mon Keulayu, lahan persawahan dilaporkan telah berubah menjadi daratan kering. Kondisi ini memicu kekhawatiran serius karena Bireuen selama ini dikenal sebagai salah satu daerah surplus beras di Aceh.
“Saya sangat khawatir dengan kondisi ini. Jangan sampai kita mengalami kelaparan,” tegas Mukhlis.
Menanggapi laporan dan kekhawatiran tersebut, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan jaminan bahwa pemerintah pusat akan berupaya maksimal untuk membantu Kabupaten Bireuen.
“Kita upayakan tidak boleh ada kelaparan di Kabupaten Bireuen,” janji Presiden Prabowo.
Presiden juga menyatakan akan mengambil langkah cepat dengan menyalurkan bantuan dari daerah-daerah lain yang kondisi pertaniannya masih stabil, serta segera mengirimkan bantuan untuk masyarakat Bireuen.
Sementara itu, Bupati Mukhlis menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bireuen tetap berkomitmen melakukan penanganan semaksimal mungkin, namun mengakui keterbatasan daerah dalam menghadapi dampak bencana yang begitu luas.
“Pemerintah daerah tidak menyerah, namun kondisi ini tidak mungkin kami tangani sendiri. Kami sangat membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat,” pungkas Mukhlis.








