Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Kabar baik datang bagi masyarakat Aceh pascabanjir bandang. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia dipastikan segera membangun jembatan bailey di dua titik vital yang terdampak kerusakan parah, yakni di lintas nasional Medan–Banda Aceh, tepatnya di Kutablang, Kabupaten Bireuen, serta di lintas Bireuen–Takengon, Desa Teupin Mane, Kecamatan Juli.
Kepastian tersebut disampaikan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB, H. Ruslan Daud (HRD), setelah dirinya berkomunikasi langsung dengan pejabat terkait di Kementerian PU pada Jumat (5/12/2025).
“Alhamdulillah, direspons cepat. Malam ini juga Kementerian PU langsung mengirimkan material jembatan beserta pekerja ke Kutablang untuk segera membangun jembatan bailey,” ujar HRD kepada wartawan.
Jembatan Kutablang yang ambruk diterjang banjir pekan lalu merupakan urat nadi utama perekonomian masyarakat. Putusnya akses tersebut berdampak langsung terhadap distribusi bahan pokok, BBM, elpiji, serta aktivitas masyarakat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi melumpuhkan roda ekonomi dan memperparah dampak bencana.
Untuk jembatan bailey Kutablang sendiri direncanakan memiliki panjang sekitar 50 meter dan nantinya dapat dilintasi kendaraan bermuatan hingga 40 ton.
Selain Kutablang, pembangunan jembatan bailey juga segera dilaksanakan di Teupin Mane, Kecamatan Juli, tepatnya di lintas nasional Bireuen–Takengon Km 10. Jembatan darurat di lokasi ini ditargetkan memiliki panjang sekitar 30 meter dan diproyeksikan rampung dalam waktu satu pekan.
HRD menegaskan, jembatan Teupin Mane memiliki peran sangat vital, terutama sebagai jalur pengiriman alat berat seperti excavator dan buldoser. Alat-alat tersebut dibutuhkan segera untuk mempercepat perbaikan sejumlah jembatan serta ruas jalan yang longsor dan terputus di lintas Bireuen–Takengon, mulai dari Km 22 Kecamatan Juli, Bireuen, hingga wilayah Bener Meriah dan Takengon.
Ia juga menyoroti kondisi darurat logistik di wilayah dataran tinggi Gayo yang hingga kini masih terisolir.
“Sembako, BBM, elpiji dan kebutuhan lainnya harus segera bisa diangkut ke Bener Meriah dan Takengon. Kasihan saudara-saudara kita di dataran tinggi Gayo yang masih terisolasi. Informasi dari masyarakat dan relawan kami, harga barang sudah melonjak tinggi dan sulit diperoleh pascabanjir dan longsor,” tegas HRD.
Tak hanya itu, HRD juga mengungkapkan bahwa Kementerian PU saat ini tengah memacu pembangunan jembatan bailey di jalur alternatif yang menghubungkan Bireuen–Lhokseumawe serta Banda Aceh–Medan.
“Insyaallah dalam beberapa hari ke depan jalur alternatif itu sudah bisa dilintasi kendaraan bermuatan hingga 20 ton,” pungkasnya.
Dengan percepatan pembangunan jembatan bailey di berbagai titik tersebut, diharapkan konektivitas transportasi dan distribusi logistik di Aceh dapat segera pulih, sekaligus mempercepat proses pemulihan pascabencana.








