Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Penyebab terputusnya distribusi air Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Krueng Peusangan Bireuen sejak banjir bandang melanda wilayah tersebut akhirnya terungkap. Rangkaian pipa penyedot (water intake) di dekat Bendungan Irigasi Pante Lhong II, Desa Benyot, Kecamatan Juli, dilaporkan mengalami kerusakan parah setelah tertimbun lumpur dan material longsor.
Akibat kerusakan ini, suplai air bersih ke empat kecamatan—Juli, Kota Juang, Jeumpa, dan Jangka—lumpuh total, membuat ribuan warga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Plt Direktur PDAM Tirta Krueng Peusangan, Khairul, membenarkan kondisi tersebut saat dikonfirmasi Bedahnews.com, Minggu (30/11/2025). Ia menyebutkan bahwa longsoran yang terjadi saat banjir bandang tidak hanya menutup akses pipa, tetapi juga mengubah alur sungai.
“Pipa penyedot utama yang berada di dekat bendungan irigasi tertimbun longsor. Bahkan, permukaan sungai dilaporkan bergeser ke arah selatan,” jelasnya.
Menurut Khairul, proses perbaikan tidak bisa dilakukan secara manual dan membutuhkan alat berat serta penanganan teknis khusus. Setelah material dibersihkan, perbaikan jaringan juga diperkirakan memakan waktu cukup lama mengingat tingkat kerusakan yang terjadi.
Ia menambahkan bahwa dampak banjir bandang turut merusak beberapa jaringan distribusi PDAM di lokasi lain, sehingga kondisi infrastruktur air bersih kini semakin kritis.
Khairul mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut kepada Bupati Bireuen beberapa hari sebelumnya.
“Kami sudah menyampaikan laporan singkat kepada Bapak Bupati. Beliau menyatakan akan meninjau langsung kerusakan jaringan PDAM di Pante Lhong dan Peusangan serta mengupayakan langkah penanganannya,” kata Khairul.
Sejak jaringan PDAM mati total, warga di empat kecamatan terdampak menghadapi krisis air bersih. Rumah tangga, usaha kecil, hingga warung kopi terpaksa mencari alternatif air sumur, bahkan sebagian memilih tutup sementara karena tidak mampu memenuhi kebutuhan operasional.
Para ibu rumah tangga juga mengaku kesulitan mendapatkan air untuk memasak, mencuci, hingga kebutuhan sanitasi harian. Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga proses perbaikan jaringan PDAM selesai dilakukan.








