Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pembangunan 80 unit rumah bantuan yang bersumber dari anggaran Baitul Mal Kabupaten (BMK) Bireuen untuk korban kebakaran dan kaum dhuafa, kini menunjukkan progres signifikan setelah sempat tertunda sejak tahun 2023.
Dimulai kembali pada pertengahan September 2025, hingga Jumat (21/11/2025) seluruh pekerjaan fisik dilaporkan hampir rampung. Bahkan, sejumlah rumah sudah selesai dan langsung ditempati oleh penerimanya.
Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen, Zubir Putra SE MM, mengatakan bahwa progres pembangunan telah mencapai 90 persen berdasarkan laporan para pelaksana di lapangan.
“Secara umum pekerjaan fisik 80 unit rumah bantuan BMK sudah mencapai 90 persen, dan seluruhnya harus selesai sebelum akhir Desember 2025,” ujarnya kepada Bedahnews.com, Jumat (21/11/2025).
Zubir merinci, dari total 80 unit tersebut, sekitar 10 unit telah selesai dikerjakan dan langsung ditempati oleh penerimanya. Unit-unit yang rampung ini tersebar di sejumlah kecamatan.
“Di Samalanga ada dua unit, Simpang Mamplam satu unit, serta beberapa kecamatan lain di wilayah barat dan tengah Bireuen juga sudah ada yang selesai dan kini dalam tahap finishing,” paparnya.
Sementara itu, untuk wilayah timur Bireuen, belum ada unit yang rampung. Namun, ia optimistis seluruh pembangunan akan selesai dalam dua pekan mendatang.
Zubir menambahkan, rumah yang telah siap umumnya langsung dihuni oleh para korban kebakaran karena mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal.
“Dua penerima di Samalanga, yaitu Rusmani Rizwan dari Desa Cot Meurak Blang dan Syahabuddin dari Desa Siron, langsung menempati rumah mereka beberapa hari setelah selesai dibangun,” ungkapnya.
Pembangunan 80 unit rumah tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp90 juta per unit dengan tipe 36 plus. Seluruh pekerjaan dilaksanakan secara kontraktual dengan masa pengerjaan 120 hari.
Sebelumnya, peletakan batu pertama rumah bantuan BMK dilakukan oleh Bupati Bireuen, H Mukhlis ST, pada Senin (15/9/2025) di rumah milik Fatimah Yakop di Gampong Sampoe Hajab, Kecamatan Jeunieb, serta rumah milik Taufik Muhammad di Gampong Darussalam, Kecamatan Peusangan Selatan. Peletakan batu pertama di lokasi lainnya juga dilakukan oleh para camat di wilayah masing-masing.
