Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Peringatan ini disampaikan untuk mengantisipasi potensi banjir luapan dan tanah longsor, terutama di wilayah-wilayah yang secara historis masuk kategori rawan bencana.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bireuen, Afwadi BA, mengatakan kepada BEDAHNEWS.com, Kamis (20/11/2025), bahwa imbauan tersebut dikeluarkan berdasarkan analisis dinamika atmosfer dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurutnya, kajian BMKG menunjukkan bahwa wilayah Aceh, termasuk Bireuen, pada periode November–Desember 2025 berpotensi mengalami peningkatan pembentukan awan konvektif.
“Kondisi ini dapat meningkatkan peluang terjadinya hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang, petir, dan gelombang tinggi,” ujar Afwadi.
BPBD Bireuen juga telah memetakan sejumlah kecamatan yang menjadi langganan banjir saat memasuki musim penghujan. Pemantauan di lapangan dilakukan secara intensif melalui koordinasi dengan para camat serta petugas penanggulangan bencana.
Kecamatan Rawan Banjir
Arah Barat: Jeumpa, Pandrah, Simpang Mamplam, Jeunieb, Peudada, dan Juli.
Arah Timur: Peusangan Siblah Krueng, Peusangan Selatan, Makmur, dan Gandapura.
Afwadi menyebut beberapa kecamatan masuk kategori sangat rawan banjir luapan, yaitu Jeumpa, Makmur, Peudada, dan Jeunieb.
“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Peudada, Jeunieb, Makmur, dan beberapa kecamatan lainnya sangat rawan banjir, seperti meluapnya Krueng Makmur, waduk Paya Sikameh, dan waduk Paya Laot di Peudada,” jelasnya.
Kawasan Rawan Longsor
Untuk potensi tanah longsor, umumnya berupa jatuhan tanah dari perbukitan, BPBD mencatat beberapa kecamatan yang perlu diwaspadai, yaitu: Juli, Jeumpa, dan Peusangan Siblah Krueng.
Afwadi meminta warga yang tinggal di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS), tebing, dan kawasan perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“BMKG sudah mengeluarkan proyeksi cuaca untuk November dan Desember. Karena itu, masyarakat harus lebih waspada, terutama yang tinggal di dekat aliran sungai maupun pegunungan,” tutupnya.








