Pemerintah Gampong Matang Geulumpang Dua Gelar Rembuk Stunting, Dorong Pencegahan Sejak Dini

  • Whatsapp

Jurnalis : Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Gampong (Desa) Keude Matang Geulumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, menggelar kegiatan Rembuk Stunting sebagai bagian dari program prioritas nasional dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, Jumat pagi (7/11/2025).

Muat Lebih

Kegiatan tersebut menghadirkan Camat Peusangan, Alfian, selaku narasumber, serta turut dihadiri unsur Muspika, Kepala Puskesmas Peusangan bersama jajaran tenaga kesehatan, dan sejumlah tokoh masyarakat. Acara resmi dibuka oleh Peutuha Tuha Peut Gampong, Faizin.

Sekretaris Desa (Sekdes) Keude Matang Geulumpang Dua, Edi Saputra, kepada Bedahnews.com menjelaskan bahwa rembuk stunting merupakan agenda tahunan pemerintah desa untuk mengevaluasi sekaligus memetakan langkah pencegahan stunting yang akan didanai melalui alokasi dana desa tahun 2026.

“Untuk tahun 2025, dana desa kami telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp116 juta guna mendukung berbagai kegiatan pencegahan stunting, seperti pembangunan sarana sanitasi, rehabilitasi Posyandu, serta pemberian makanan tambahan bagi bayi, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” terang Edi.

Ia berharap melalui kegiatan rembuk stunting ini, seluruh program penanganan dan pencegahan stunting dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga gampong dapat berjalan terintegrasi dan berkesinambungan.

Sementara itu, Peutuha Tuha Peut Faizin menyambut positif langkah pemerintah desa yang tetap menjalankan program pencegahan meski di wilayah tersebut belum ditemukan kasus stunting.

“Walaupun di gampong kami tidak ada kasus stunting, pencegahan tetap harus dilakukan. Kami mendukung penuh alokasi anggaran lebih dari seratus juta rupiah ini agar anak-anak sejak dalam kandungan sudah mendapatkan asupan bergizi dan tumbuh sehat,” ujar Faizin.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Peusangan Alfian menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan program pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh setiap desa. Ia menekankan pentingnya edukasi sejak dini, terutama kepada remaja dan calon pengantin, agar memahami pentingnya gizi dan kesehatan sebelum menikah.

“Kami harap keuchik dapat mendata calon pengantin di gampong, lalu berkoordinasi dengan bidan desa serta Kantor Urusan Agama untuk memberikan pembekalan dan edukasi terkait gizi dan kesehatan reproduksi,” imbau Alfian.

Rembuk stunting ini diharapkan menjadi momentum memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting di Kecamatan Peusangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *