Pokja PKP Aceh Bahas Capaian dan Tantangan Sanitasi Aman, Bireuen Targetkan 30 Persen pada 2029

  • Whatsapp

Jurnalis : Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Aceh bersama Kelompok Kerja (Pokja) Perumahan dan Permukiman (PKP) Aceh menggelar Rapat Koordinasi Advokasi Sanitasi Aman Kabupaten/Kota Klaster 3 Tahun 2025 di Kabupaten Bireuen, Kamis (6/11/2025).

Muat Lebih

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Pokja PKP dari enam kabupaten/kota di Klaster 3, yakni Lhokseumawe, Aceh Utara, Pidie Jaya, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Bireuen. Rapat dibuka secara resmi oleh Pj Sekda Bireuen, Hanafiah, S.P., CGCAE.

Dalam sambutan tertulis Bupati Bireuen, Mukhlis, disampaikan apresiasi atas capaian Kabupaten Bireuen yang telah berhasil mencapai 100 persen akses sanitasi layak dan 0 persen praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS), menjadikannya sebagai daerah bebas BABS.

Namun demikian, tantangan besar masih menghadang. Hingga saat ini, akses sanitasi aman di Kabupaten Bireuen baru mencapai 2,85 persen, sementara target yang ingin dicapai pada tahun 2029 adalah 30 persen.

Rendahnya capaian tersebut antara lain disebabkan belum tersedianya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang representatif di wilayah Bireuen.

Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen berkomitmen memperkuat kolaborasi dan mengoptimalkan berbagai sumber pendanaan, termasuk pembangunan serta pengoperasian IPLT dan penguatan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD).

Ketua Pokja PKP Bireuen, Dailami, S.Hut., M.Ling., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting untuk memperkuat koordinasi lintas daerah dan memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan program sanitasi aman yang berkelanjutan.

“Rapat ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap kebijakan sanitasi aman sekaligus memperkuat semangat kolaborasi antar kabupaten/kota dalam mendukung target sanitasi aman Provinsi Aceh pada tahun 2029,” ujar Dailami.

Kegiatan tersebut juga menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk saling berbagi pengalaman, strategi, dan inovasi dalam mengatasi tantangan pengelolaan sanitasi aman yang masih dihadapi di berbagai wilayah di Aceh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *