PKB Bireuen Gelar PKPB untuk 311 Kader, Abu Mudi Samalanga Beri Peusijuk dan Doa Restu

  • Whatsapp

Jurnalis : Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, menggelar Pendidikan Kader Penggerak Bangsa (PKPB) bagi 311 kader yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Aceh II. Kegiatan strategis ini dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi V DPR-RI Fraksi PKB, H. Ruslan M. Daud (HRD), Jumat (1/11/2025), di Meuligoe Residen, Bireuen.

Muat Lebih

Kegiatan yang digagas oleh Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) DPP PKB ini berlangsung selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 November 2025, dengan menghadirkan para instruktur nasional serta tokoh ulama karismatik Aceh.

Kehadiran Abu Mudi Samalanga Warnai Pembukaan

Suasana pembukaan PKPB semakin khidmat dengan hadirnya Abu Mudi Samalanga (Abu Syekh Hasanoel Basri HG), ulama kharismatik Aceh yang memberikan “peusijuk” atau tepung tawar kepada para instruktur, H. Ruslan M. Daud, dan seluruh peserta. Tradisi peusijuk ini menjadi simbol doa restu dan keberkahan agar kegiatan berjalan lancar dan membawa manfaat bagi perjuangan kader di tengah masyarakat.

Selain Abu Mudi, hadir pula sejumlah tokoh nasional dan pengurus pusat PKB, di antaranya KH. Hariri Makmun, KH. M. Adnan Anwar (Dewan Pengarah LKN DPP PKB), Muhammad Dawam (Wakil Ketua DPP PKB), serta Ustaz Ahmad Syahri dan Fuad Bahari (Wakil Ketua LKN DPP PKB).

Dihadiri 311 Kader dari Berbagai Unsur Partai

Ketua Panitia Pelaksana, Zulfikar Muhammad, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan PKPB diikuti oleh 311 peserta, yang terdiri dari kader DPC PKB Bireuen, sayap partai, serta anggota DPRK dari Dapil Aceh II.

“Pendidikan kader ini sangat penting bagi penguatan ideologi dan kapasitas kader. Kami berharap seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan serius agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan langsung dalam pengabdian kepada masyarakat,” ujar Zulfikar.

DPP PKB: PKPB Jadi Fondasi Kader Penggerak Bangsa

Dewan Pengarah LKN DPP PKB, Muhammad Dawam, dalam arahannya menegaskan bahwa bobot pelatihan kali ini lebih tinggi dibandingkan level dasar karena diperuntukkan bagi kader penggerak.

“PKPB bukan sekadar pelatihan, tapi proses pembentukan kader ideologis yang siap menjadi penggerak di tengah masyarakat. Alumni yang sudah terdaftar dan mendapatkan sertifikat PKPB tidak lagi wajib mengikuti kaderisasi tingkat pertama,” jelas Dawam.

Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum bagi seluruh kader untuk menata niat, memperkuat komitmen perjuangan, dan mempertegas arah pengabdian kepada bangsa dan umat.

HRD: Implementasikan Ideologi dan Serap Aspirasi Rakyat

Sementara itu, H. Ruslan M. Daud (HRD) menegaskan bahwa kegiatan PKPB merupakan bagian dari upaya PKB membangun kader ideologis, militan, dan berorientasi pelayanan publik.

“Saya berharap para peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh hingga selesai. Nilai-nilai dan ideologi yang ditanamkan para instruktur harus segera diimplementasikan di lapangan, terutama dalam menyerap aspirasi masyarakat,” ujar HRD.

Menurutnya, kader PKB harus menjadi penyambung lidah rakyat, khususnya dalam bidang infrastruktur, sosial, dan berbagai isu kesejahteraan lainnya di Dapil Aceh II.

“Pendidikan Kader Penggerak Bangsa ini kita gelar secara gratis, dan selanjutnya juga akan dilaksanakan di kabupaten/kota lain di Dapil Aceh II,” tambah HRD.

Simbolis: Penyematan Tanda Peserta

Sebagai tanda dimulainya kegiatan, dilakukan penyematan tanda peserta kepada perwakilan kader laki-laki dan perempuan oleh H. Ruslan M. Daud, disaksikan para instruktur dan tamu undangan.

Kegiatan PKPB diharapkan dapat memperkuat soliditas internal partai, memperdalam pemahaman ideologi Nahdlatul Ulama yang menjadi landasan PKB, serta melahirkan kader penggerak yang siap berkhidmat untuk umat, bangsa, dan negara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *