Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Aksi kreatif Aliansi Pemuda Bireuen dalam membentangkan Replika Bendera Merah Putih Raksasa dari 45 ribu botol plastik bekas pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025, mendapat apresiasi tinggi dari Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST.
Kegiatan spektakuler bertajuk EcoFlog (Ecological Flag) ini digelar di Taman Bukit Cinta Santewan Indah, Gampong Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Selasa pagi (28/10/2025), dan dihadiri langsung oleh Bupati Mukhlis, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bireuen.
Acara dimulai dengan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, dengan Dandim 0111/Bireuen Letkol Arh Luthfi Novriadi bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, Dandim membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, yang menegaskan semangat persatuan dan kebangkitan generasi muda Indonesia.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97. Mari kita jaga api perjuangan ini dan buktikan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa besar, demi Indonesia Raya yang kuat, adil, makmur, dan disegani dunia,” demikian kutipan sambutan tersebut.
Upacara diikuti ratusan peserta dari berbagai unsur, mulai dari pegawai, keuchik, imum mukim, organisasi kepemudaan, pelajar SD hingga SMA, serta mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Bireuen.
Setelah upacara, para peserta menyaksikan pembentangan Replika Bendera Merah Putih di atas permukaan air Paya Santewan Indah, yang terbuat seluruhnya dari botol air mineral bekas. Bendera raksasa itu memiliki ukuran 28 meter x 14 meter dan disusun dari 45.000 botol plastik hasil pengumpulan dari sekolah, kampus, dan masyarakat.
Aksi ini bukan hanya menjadi simbol nasionalisme, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Bupati Bireuen, H. Mukhlis, memberikan apresiasi besar atas kreativitas dan semangat para pemuda Bireuen yang mampu menggabungkan nilai-nilai kebangsaan dengan kepedulian terhadap alam.
“Hari ini anak-anak muda Bireuen menunjukkan karya luar biasa. Mereka berhasil membentangkan bendera Merah Putih raksasa dari botol bekas—simbol semangat, inovasi, dan cinta lingkungan,” ujar Bupati.
Menurut Bupati, kegiatan ini mencerminkan semangat pemuda masa kini yang mampu berkontribusi positif melalui cara-cara kreatif dan berdampak.
“Inilah contoh nyata bahwa nasionalisme bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Bukan hanya lewat kata-kata, tapi juga lewat aksi nyata menjaga bumi dan mencintai Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Riski Fajar, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema “Nasionalisme dan Lingkungan.”
“Kami ingin menunjukkan bahwa semangat cinta tanah air dapat diwujudkan dengan menjaga alam dan lingkungan sekitar. Lewat aksi ini, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah,” ujar Riski.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan kolaborasi lintas organisasi kepemudaan di Kabupaten Bireuen, melibatkan OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda), Ormawa (Organisasi Mahasiswa), serta berbagai komunitas lingkungan.
Riski juga menyebut bahwa panitia menargetkan kegiatan ini dapat tercatat dalam Rekor MURI sebagai bendera Merah Putih terbesar dari botol plastik bekas di Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dari Bireuen, semangat pemuda bisa memberi inspirasi bagi daerah lain,” pungkasnya penuh semangat.











