Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Kesebelasan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Gugus Jeunieb berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan merebut gelar juara pertama Liga Madrasah Kementerian Agama (Kankemenag) Bireuen tahun 2025.
Kemenangan diraih secara dramatis setelah menundukkan Gugus Gandapura lewat adu penalti di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu Bireuen, Rabu (22/10/2025).
Turnamen sepak bola mini yang digelar sejak Selasa (21/10/2025) ini merupakan rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kemenag RI.
Pada partai final yang berlangsung ketat selama dua babak (2×10 menit), kedua tim bermain imbang tanpa gol (0-0). Pertandingan pun harus ditentukan lewat drama adu penalti. Lima penendang pertama dari masing-masing tim masih menghasilkan skor imbang 2-2. Namun, pada penendang tambahan, Gugus Jeunieb berhasil memastikan kemenangan tipis 3-2.
Sementara itu, Gugus Peusangan 1 menempati posisi ketiga dan Gugus Jangka berada di peringkat keempat.
Panitia juga menetapkan Ahmad Maulana dari Gugus Gandapura sebagai top skor turnamen, dengan koleksi enam gol sepanjang kompetisi.
Penyerahan piala dan hadiah dilakukan langsung oleh Kepala Kankemenag Bireuen, Dr. H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd, didampingi sejumlah pejabat setempat.
Dalam sambutannya, Zulkifli mengapresiasi semangat seluruh peserta dan panitia yang telah menyukseskan Liga Madrasah tahun ini.
“Keberhasilan meraih juara adalah prestasi, namun bagi yang belum berhasil jangan berkecil hati. Masih banyak kesempatan untuk berlatih dan berkompetisi di jenjang berikutnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan semata mencari juara, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar-madrasah, menumbuhkan sportivitas, serta melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa.
“Dari 58 MI di Kabupaten Bireuen, sebanyak 32 tim dari tujuh gugus berpartisipasi. Ini menunjukkan semangat luar biasa dari anak-anak kita untuk berkompetisi secara sehat,” tambahnya.
Turnamen ini menggunakan sistem gugur, dengan dua lapangan berukuran 60×40 meter di RTH Cot Gapu. Setiap pertandingan berdurasi 20 menit (dua babak). Menariknya, seusai laga, para siswa bersama guru dengan sukarela membersihkan lapangan sebagai bentuk pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan.