Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen mengambil langkah tegas dalam mengawal pengelolaan Dana Desa dengan meluncurkan aplikasi Jaga Desa (Real Time Monitoring Village Management Funding), Senin (13/10/2025).
Peluncuran yang berlangsung di Aula Kejari Bireuen itu menjadi bagian dari sosialisasi nasional program unggulan Kejaksaan RI guna memastikan anggaran desa bernilai triliunan rupiah benar-benar tepat sasaran serta meminimalkan potensi tindak pidana korupsi.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Bireuen, Wendy Yuhfrizal, S.H., memimpin langsung kegiatan tersebut bersama Tim Penerangan Hukum. Sosialisasi diikuti oleh perwakilan dari 17 kecamatan di Kabupaten Bireuen, masing-masing mengirim dua aparatur desa.
Menurut Wendy, aplikasi Jaga Desa merupakan inovasi digital yang digagas oleh Jaksa Agung Muda Intelijen dan sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI, khususnya poin keenam tentang pembangunan dari desa dan dari bawah. Melalui gerakan Jaksa Garda Desa, Kejaksaan berperan aktif sebagai mitra pengawal pembangunan di tingkat akar rumput.
“Aplikasi Jaga Desa hadir untuk membantu kepala desa dalam melaporkan keuangan dan kegiatan pembangunan secara digital. Ini adalah kunci meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” ujar Wendy.
Aplikasi ini memungkinkan pemantauan real time terhadap alokasi dan realisasi penggunaan anggaran desa di seluruh Indonesia, mencakup lebih dari 83.700 desa dan kelurahan, termasuk seluruh desa di Bireuen.
Selain aparat desa, masyarakat juga dilibatkan secara langsung dalam pengawasan. Setiap dugaan penyimpangan bisa dilaporkan dengan mudah dan cepat melalui fitur pelaporan digital di dalam aplikasi.
Dengan peluncuran aplikasi ini, Kejari Bireuen berharap pengelolaan Dana Desa semakin transparan, akuntabel, dan benar-benar memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
