Nelayan Bireuen Temukan Proyektil Bom BMK 3 Buatan Rusia, Diduga Sisa Konflik Masa Lalu

  • Whatsapp

Jurnalis : Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Warga Gampong (Desa) Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, dikejutkan oleh penemuan sebuah proyektil bom jenis BMK 3 buatan Rusia di pinggiran Sungai Kuala Raja. Benda berbahaya tersebut ditemukan oleh seorang nelayan pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Muat Lebih

Bom yang diketahui merupakan amunisi tank dengan daya ledak tinggi itu kini telah diamankan oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jibom) Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh, dan rencananya akan dilakukan disposal (peledakan terkendali) pada Selasa (7/10/2025) di lokasi aman yang telah ditentukan.

Penemuan bom bermula ketika Abdul Salam (39), nelayan asal Gampong Kuala Raja, baru pulang melaut dan melihat benda mencurigakan menyerupai ujung peluru besar di tepi sungai, sekitar 100 meter ke barat dermaga Kuala Raja. Lokasi itu berdekatan dengan area penimbunan lahan untuk pembangunan fasilitas Program Kampung Nelayan Merah Putih.

“Saya baru pulang melaut, saat jalan ke darat, saya lihat benda seperti bom di pinggir sungai. Saya langsung amankan dulu supaya tidak berbahaya,” ujar Abdul Salam kepada Bedahnews.com.

Bersama rekannya, M. Nasir (46), Abdul Salam kemudian memindahkan proyektil tersebut ke lokasi yang dianggap aman di dekat taman Pantai Kuala Raja, sebelum melapor ke aparat kepolisian.

Mendapat laporan tersebut, Tim Jibom Den Gegana Sat Brimob Polda Aceh bersama aparat TNI AL dan kepolisian setempat langsung menuju lokasi untuk melakukan pengamanan.

Kapospol Kuala, Aiptu Irwan Saputra, membenarkan adanya penemuan proyektil berbahaya itu.

“Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kami langsung memasang garis polisi di lokasi penemuan maupun tempat penyimpanan sementara bom tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kanit Jibom Den Gegana Sat Brimob Polda Aceh, Ipda Joko Harsono, menjelaskan bahwa proyektil yang ditemukan merupakan bahan peledak militer jenis BMK 3 kaliber 100 milimeter buatan Rusia.

“Proyektil ini biasa digunakan sebagai amunisi tank, dengan radius ledakan bisa mencapai hingga satu kilometer,” ungkapnya.

Bom tersebut kini telah dibungkus dengan alat khusus milik Tim Jibom dan diamankan ke dalam kendaraan taktis sebelum dilakukan disposal.

Menariknya, Keuchik Gampong Kuala Raja, Hendra Cipta, menyebut proyektil serupa pernah ditemukan di lokasi yang sama pada akhir tahun 2023, namun belum sempat diambil pihak berwenang. Ia menduga bom tersebut merupakan sisa peninggalan masa konflik di Aceh.

Menutup keterangannya, Ipda Joko Harsono mengimbau masyarakat agar tidak menyentuh atau memindahkan benda mencurigakan yang menyerupai bahan peledak.

“Segera laporkan ke Polsek, Koramil, Babinkamtibmas, atau Babinsa setempat agar dapat kami tindaklanjuti. Jangan sekali-kali mencoba memindahkan sendiri,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *