Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Liburan keluarga di pesisir pantai Krueng Juli, Dusun Sejati, Gampong Krueng Juli, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, berubah menjadi duka mendalam. Tiga kakak beradik terseret derasnya arus laut pada Minggu siang (28/9/2025). Peristiwa tragis ini menewaskan seorang santri, seorang selamat, sementara satu lagi masih dalam pencarian tim gabungan.
Ketiga korban merupakan anak pasangan Ramadhan M Nur (53), seorang petani, dan Vera Nova (42), ibu rumah tangga, warga Desa Lhok Awe-Awe. Mereka adalah Nadhiva Syafiqa (20), santri, meninggal dunia, Muhammad Ghufran (14), pelajar, selamat dan Hafidhul Furqan (12), pelajar, masih hilang.
Menurut penuturan Keuchiek Lhok Awe-Awe, M Iqbal (32), korban bersama ibunya datang berlibur ke pantai Krueng Juli Timu. Saat mandi di tepi pantai, Hafidhul Furqan tiba-tiba terseret arus. Kakaknya, Nadhiva, bersama Ghufran spontan berusaha menolong. Ketiganya sempat berangkulan, namun arus deras memisahkan mereka. Hafidhul terlepas, sementara Nadhiva dan Ghufran ikut terseret.
Peristiwa itu segera menarik perhatian warga. Keuchiek Krueng Juli Timu, Sri Kumar, menjelaskan, sejumlah warga bersama tuha lapan (tokoh adat) serta nelayan sekitar turun tangan memberikan pertolongan.
Dua warga, Husniadi (44) dan Muhammad (44), yang sedang berada di tambak, langsung berlari ke lokasi setelah mendengar teriakan. Dengan bantuan boat nelayan, keduanya berhasil mengevakuasi Ghufran dan Nadhiva ke daratan. Namun, nyawa Nadhiva tidak tertolong meski sempat dibawa ke IGD RSUD dr Fauziah. Jenazahnya kini disemayamkan di rumah neneknya, Yusniwati (66). Ghufran yang selamat juga sudah kembali bersama keluarganya.
Sementara itu, pencarian terhadap Hafidhul Furqan masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari Pos SAR Bireuen, Satgas SAR, TNI/Polri, BPBD, RAPI, dan masyarakat. Koordinator Pos SAR Bireuen, M Rizal, mengatakan, satu unit rubber boat dengan delapan personel Basarnas dikerahkan bersama belasan anggota Satgas SAR dan BPBD.
“Kondisi laut cukup menyulitkan. Ombak tinggi dan arus deras membuat tim tidak bisa melakukan penyelaman. Pencarian sementara difokuskan dengan penyisiran di permukaan laut,” jelas Rizal di lokasi.
Upaya pencarian akan terus diintensifkan hingga korban ditemukan.