BKKBN Aceh Tutup Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Bireuen, Fokus pada Penurunan Stunting

  • Whatsapp

Jurnalis : Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh, gelar penutupan kegiatan Hari Kontrasepsi Se-Dunia untuk Aceh di Kabupaten Bireuen, secara nasional di Lampung, Provinsi Sumatera Selatan.

Muat Lebih

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, menjelaskan alasan pemilihan Bireuen sebagai tuan rumah karena adanya komitmen kuat pemerintah daerah, didukung kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang dinilai berhasil menjaring banyak akseptor.

“Bireuen sudah menjalankan program sesuai arahan nasional. Pelayanan KB juga sangat erat kaitannya dengan penurunan angka stunting,” ujar Safrina.

Ia mencontohkan pemasangan implan KB di IGD Puskesmas Cot Ijue. Menurutnya, keluarga yang menjadi akseptor KB dapat lebih terencana dalam jarak kelahiran, sehingga berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu, kematian balita, sekaligus menekan prevalensi stunting.

Plt Kepala Dinas DPMGPKB Bireuen, Irmawati, melaporkan kegiatan ini diikuti 100 peserta. “Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, memperluas partisipasi dalam program KB, serta memastikan akses layanan KB yang berkualitas dan mudah dijangkau,” jelasnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda, para camat, dan kepala puskesmas. Dandim 0111 Bireuen, Letkol Arh Luthfi Novriadi, juga hadir membawakan materi bertajuk “Dukungan Pelayanan KB pada Fasilitas Kesehatan TNI dan Sinergi Program Lintas Sektor”. Ia menekankan peran Babinsa dalam menggerakkan keluarga untuk mengikuti program KB, memanfaatkan layanan kesehatan, serta meningkatkan kesadaran gizi guna mencegah stunting.

Sementara itu, Bupati Bireuen H. Mukhlis menegaskan bahwa penurunan stunting dan peningkatan kesertaan KB merupakan prioritas daerah.

“Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas teknis, tetapi langkah strategis membangun peradaban manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kemajuan daerah tidak hanya diukur dari megahnya infrastruktur, tetapi juga dari kokohnya keluarga, sehatnya kaum ibu, serta cerdasnya anak-anak sebagai generasi penerus,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *