500 Hektare Sawah di Peudada Terairi Lagi, Petani Kembali Menanam Padi

  • Whatsapp

Jurnalis : Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Setelah tiga tahun tidak bisa menanam padi akibat rusaknya irigasi Hagu, petani di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, akhirnya kembali dapat mengolah sawah mereka, Jumat (19/9/2025).

Muat Lebih

Sebanyak 500 hektare dari lebih 1.000 hektare lahan pertanian yang sempat terbengkalai kini kembali terairi, menyusul beroperasinya sistem pompanisasi yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Rusaknya suplai air selama ini disebabkan banjir besar yang menghancurkan saluran irigasi Hagu, sehingga petani kesulitan menggarap lahan dan gagal panen selama tiga tahun terakhir.

Sebagai solusi, Pemkab Bireuen membangun pompanisasi di pinggir Krueng Peudada, Gampong Meunasah Krueng Peudada, dengan dukungan anggaran APBN senilai Rp800 juta. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir September 2025.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Bireuen, Mulyadi, menyebutkan bahwa pompanisasi menggunakan dua unit mesin pompa berkapasitas 8 inci, yang mengalirkan air dari sungai ke saluran irigasi melalui pipa besi dan PVC sepanjang 240 meter. Sebuah bak penampungan berukuran 10 x 10 meter juga disiapkan sebagai pengontrol untuk kebutuhan air sawah.

Mulyadi mengajak petani bergotong royong membersihkan saluran agar proses tanam berjalan lancar. “Saat pengolahan tanah nanti, 12 unit traktor kelompok tani akan kita kerahkan seluruhnya ke Peudada untuk membantu,” ujarnya.

Untuk memperkuat keberlanjutan program, Distanbun juga membentuk Brigade Pangan yang beranggotakan 30 anak muda dari keluarga petani, lulusan SMA hingga sarjana. Mereka akan dibekali alat mesin pertanian modern, seperti traktor, handtraktor, combine harvester, hingga drone.

“Regenerasi petani penting, karena rata-rata petani kita sudah lanjut usia. Dengan pompanisasi dan dukungan Brigade Pangan, kami harap produktivitas pertanian di Peudada meningkat dan kesejahteraan petani kembali terjamin,” tutup Mulyadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *