Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Baitul Mal Kabupaten (BMK) Bireuen, Provinsi Aceh, mulai melakukan verifikasi faktual terhadap ribuan permohonan bantuan yang diajukan masyarakat secara daring. Langkah ini ditempuh untuk memastikan penyaluran bantuan tahun 2026 benar-benar tepat sasaran.
Ketua BMK Bireuen, Tgk Muhammad Hafiq, menyampaikan bahwa setelah pendaftaran dibuka secara daring, pihaknya menerima ribuan permohonan dengan rincian: 9.381 permohonan bantuan modal usaha, 1.664 fakir uzur, 2.801 janda fakir, dan 3.018 fakir miskin.
Menurutnya, data ini menjadi gambaran jelas tentang kebutuhan masyarakat Bireuen. Namun, seluruh permohonan tidak dapat direalisasikan sekaligus karena keterbatasan anggaran.
“Diperlukan waktu sekitar 4 hingga 5 tahun untuk merealisasikan seluruh permohonan. Tahun ini (2025) bantuan belum bisa diberikan, karena kami akan melakukan verifikasi faktual by name by address terlebih dahulu,” jelasnya, Kamis (19/9/2025).
Tahun 2026, Baitul Mal menargetkan realisasi bantuan secara bertahap dengan pola pemerataan, minimal satu orang per desa untuk kategori fakir miskin dan janda fakir. Sementara itu, bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM akan disalurkan secara bergilir menyesuaikan kemampuan anggaran.
Selain penyaluran bantuan sosial, keterbatasan dana juga digunakan untuk program rutin lainnya, seperti pembangunan rumah bantuan bagi korban kebakaran dan kaum duafa. Program ini bersumber dari dana infak sebagai dukungan bagi pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni sekaligus menekan angka kemiskinan.
Hingga September 2025, total dana yang terkumpul di BMK Bireuen mencapai Rp 4,46 miliar, terdiri dari Rp 3,20 miliar dana infak dan Rp 1,26 miliar dana zakat.