Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen, Provinsi Aceh, tengah menghadapi keterbatasan fasilitas tempat tidur yang menghambat optimalisasi pelayanan kesehatan. Direktur RSUD dr Fauziah, dr Mukhtar, mengungkapkan rumah sakit tipe B tersebut idealnya membutuhkan 600 tempat tidur. Namun saat ini hanya tersedia 246 unit, jauh dari standar kebutuhan.
Menurut dr Mukhtar, keterbatasan fasilitas itu berdampak besar mengingat RSUD dr Fauziah tidak hanya melayani masyarakat Bireuen, tetapi juga pasien dari kabupaten sekitar seperti Aceh Utara, Pidie Jaya, Bener Meriah, hingga Takengon. “Idealnya kita butuh 600 bed untuk bisa merawat pasien dengan baik, karena pasien yang datang bukan hanya dari Bireuen,” jelasnya.
Selain minimnya tempat tidur, RSUD dr Fauziah juga membutuhkan tambahan delapan ruang operasi. Kondisi ini semakin diperparah dengan aturan BPJS yang membatasi jumlah pasien maksimal empat orang per ruang rawat, sehingga kapasitas rawat inap berkurang drastis dari 325 menjadi 246.
“Bayangkan satu dokter spesialis hanya punya lima bed untuk pasien. Untungnya masih ada rumah sakit swasta di Bireuen yang bisa menampung, tapi ini tetap sangat tidak ideal,” ungkap Mukhtar.
Terkait pembangunan Rumah Sakit Regional di Cot Buket, Kecamatan Peusangan, ia menegaskan proyek tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Aceh. Mukhtar berharap pembangunan dapat segera dilanjutkan, karena keberadaannya akan sangat membantu menutupi kekurangan fasilitas di RSUD dr Fauziah.
Jika nantinya RS Regional selesai dibangun, Mukhtar menyebut gedung RSUD dr Fauziah yang ada sekarang tetap difungsikan, baik sebagai Rumah Sakit Trauma Center, Rumah Sakit Ibu dan Anak, maupun Rumah Sakit Jantung, menyesuaikan tren kebutuhan kesehatan masyarakat.
Ia juga berharap persoalan lahan dengan pihak TNI dapat segera tuntas. “Jika masalah tanah sudah selesai, kita berharap pemerintah membangun gedung baru dengan konsep vertikal, empat atau lima lantai, sehingga pelayanan kesehatan bisa lebih maksimal,” pungkasnya.