Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen, menggelar Simposium Nusantara (Simpora) Expo di halaman kampus pada 1–5 September 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian besar Simposium Nusantara yang bertujuan mendorong jiwa wirausaha mahasiswa sekaligus mempromosikan produk lokal unggulan.
Pembukaan Simpora dilakukan secara simbolis di Masjid bersejarah Pucok Krueng, Pidie Jaya, yang terbuat dari kayu dan sarat nilai sejarah. Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pakar arsitektur kayu dari berbagai negara, seperti Malaysia, Inggris, dan Indonesia.
Rektor Umuslim Peusangan, Dr. Marwan, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan.
“Mahasiswa tidak hanya belajar akademik, tetapi juga entrepreneurship, sesuatu yang penting dan bisa menjadi bekal dalam kehidupan mereka,” ujar Rektor Marwan, didampingi Ketua Panitia, Ir. Royanna Sakura.
Sebanyak 16 stan meramaikan Simpora Expo, menampilkan produk dan inovasi dari berbagai pihak. Beberapa di antaranya adalah Dekranasda Bireuen, UMKM binaan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), UMKM Beujroh, Mom N Me, UMKM Beulangong Tanoh, Jeumen Kupi, Jajan EsZet, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, serta Universitas Samudera Langsa.
Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.
Kepala Disdagperinkop dan UKM Bireuen, Irfan, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, partisipasi Bireuen semakin termotivasi setelah salah satu UMKM lokal mendapat penghargaan dari Menparekraf pada ajang Serambi Bekraf Award.
“Kita diapresiasi karena prakarsa pembinaan kerajinan piring dari situk atau pelepah batang pinang. Hari ini juga hadir UMKM binaan PT PIM yang memanfaatkan bahan baku purun dari Paya Nie Kuta Blang,” jelas Irfan.
Pada penutupan nanti, Simpora Expo juga akan menampilkan hasil penelitian paralel, berupa publikasi kerja sama antara Umuslim dengan mitra dari berbagai negara.
Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pameran produk, tetapi juga wadah pertukaran pengetahuan, riset, dan inovasi. Dengan demikian, Bireuen semakin menunjukkan potensinya dalam mengembangkan kewirausahaan dan ekonomi kreatif yang berdaya saing.