Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar pertemuan percepatan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Hotel Wisma Bireuen Jaya, Selasa (26/8/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya mewujudkan target eliminasi TBC tahun 2030.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bireuen, dr. Rini Novianti, menegaskan pentingnya dukungan seluruh pemangku kebijakan.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dalam hal pencegahan, penemuan kasus, serta pengobatan TBC. Ketersediaan dana operasional berkelanjutan juga menjadi kunci keberhasilan program eliminasi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen, Hanafiah, menekankan urgensi penanganan TBC yang masih menjadi masalah kesehatan dunia. Ia mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan beban TBC terbesar kedua di dunia setelah India.
“Menurut Global TB Report 2023, estimasi insiden di Indonesia mencapai 387 kasus per 100.000 penduduk, dengan sekitar 1,09 juta kasus baru setiap tahun,” jelasnya.
Pertemuan ini dihadiri 53 peserta, terdiri atas perwakilan lintas sektor, direktur rumah sakit, kepala puskesmas, serta pejabat fungsional Dinkes Bireuen. Acara berlangsung selama satu hari dengan agenda diseminasi informasi terkait situasi TBC, kebijakan program, serta peran masing-masing sektor dalam mendukung eliminasi TBC.
Sebagai salah satu penyakit prioritas nasional yang masuk dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, penanggulangan TBC menjadi kewajiban pemerintah daerah dalam menjamin layanan dasar bagi masyarakat.
Dengan sinergi lintas sektor yang solid, Pemkab Bireuen optimis mampu menekan angka kasus TBC dan ikut berkontribusi terhadap pencapaian target eliminasi TBC nasional tahun 2030.