Jurnalis : Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Satu unit boat pukat langga mini bernama Bagdhad kandas dan karam di pintu masuk Kuala Raja, Gampong Kuala Raja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, pada Senin malam (25/8/2025), sekitar pukul 19.00 WIB. Beruntung, lima nelayan yang berada di dalam boat berhasil selamat.
Boat berbobot 8 Gross Ton (GT) tersebut dikemudikan oleh pawang atau nakhoda Muhammad M. Yaziz (40), akrab disapa Pawang Amat, bersama empat Anak Buah Kapal (ABK) yakni Khalil Saputra (20), Azharudin (50), Rizal (19), dan Munzir (23), seluruhnya warga Kecamatan Peudada, Bireuen.
Menurut pengelola boat, Syahrul Ramadhan (31), kapal baru saja kembali dari melaut selama tiga hari di perairan Bireuen. Saat sedang mencari ikan di sekitar perairan Desa Batee Timoh, Kecamatan Jeumpa, cuaca memburuk dengan hembusan angin kencang disertai gelombang besar.
Melihat kondisi tersebut, Pawang Amat memutuskan kembali ke Kuala Raja. Namun, saat memasuki mulut kuala, boat karam akibat alur dangkal dan air surut. “Alhamdulillah, pawang dan seluruh ABK selamat,” ungkap Syahrul di lokasi kejadian.
Kapal yang karam kemudian berhasil ditarik ke dermaga Kuala Raja dengan bantuan tiga boat nelayan lainnya.
Desakan Normalisasi Kuala Raja
Kepala Desa Kuala Raja, Hendra Cipta, bersama Panglima Laot Kabupaten Bireuen, M. Nasir Usman, serta Wakil Panglima Laot Kuala Raja, Mahdi, menegaskan bahwa insiden ini menunjukkan pentingnya normalisasi alur Kuala Raja.
Mereka berharap pemerintah segera menindaklanjuti upaya pendalaman muara dan pembangunan kolam labuh bagi boat nelayan. “Jika kondisi ini dibiarkan, sangat berisiko bagi keselamatan nelayan setiap kali hendak berlabuh,” tegas mereka.
Dengan normalisasi muara dan pembangunan kolam labuh, diharapkan aktivitas melaut para nelayan Kuala Raja dapat berlangsung lebih aman, lancar, dan produktif.