BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Warga Bireuen mengeluhkan kondisi lalu lintas yang semrawut dan rawan kecelakaan di Simpang Empat Peusangan, hal ini disebabkan matinya lampu pengatur lalu lintas atau traffic light di lokasi tersebut. Masyarakat berharap agar petugas ditempatkan di persimpangan itu, terutama pada jam-jam sibuk.
Berdasarkan pantauan dan informasi dari warga pada Selasa pagi, matinya traffic light ini membuat kendaraan dari keempat arah bergerak bersamaan. Kondisi ini sangat membingungkan pengendara yang melintas dari arah Medan, Banda Aceh, maupun yang menuju Kampus Universitas Almuslim (Umuslim) dan desa-desa sekitarnya.
“Kondisi lampu merah di Simpang Empat Kota Matang Geulumpang Dua sudah lama mati dan sangat rawan kecelakaan. Kami harap ada petugas yang ditempatkan di lokasi untuk menjaga ketertiban, terutama saat jam sibuk di pagi hari,” ujar Iskandar, salah seorang pengendara.
Senada dengan Iskandar, Hendri (50), warga Gampong Krueng Baro Mesjid, juga mendesak agar pihak berwenang segera memperbaiki lampu lalu lintas yang rusak. Simpang Empat Matang Geulumpang Dua merupakan jalur vital yang dilalui ribuan kendaraan setiap hari, baik dari dalam maupun luar daerah. Berfungsinya kembali traffic light diyakini dapat mencegah kecelakaan dan menciptakan ketertiban.
*Pemerintah Ajukan Anggaran Perbaikan
Menanggapi keluhan masyarakat, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bireuen, Safriadi, membenarkan bahwa traffic light di lokasi tersebut memang rusak.
Ia menjelaskan, perbaikan secara total tidak dapat dilakukan karena kondisi lampu lalu lintas sudah tidak memungkinkan.
“Iya, dalam tahap pengusulan anggaran untuk rehab total karena memang tidak bisa diperbaiki lagi,” jelas Safriadi. Ia menambahkan, pihaknya telah menempatkan petugas untuk berjaga di lokasi setiap pagi hari.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan perbaikan dapat segera dilakukan untuk kembali menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib bagi seluruh pengguna jalan.
Laporan : Zubir