Ketua DPRK Abdya Serap Aspirasi Warga Tangan-Tangan Lewat Reses Kedua 2025

  • Whatsapp

ABDYA, BEDAHNEWS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Roni Guswandi atau akrab disapa Abi Roni, menggelar reses kedua tahun 2025 di Desa Gunong Cut, Kecamatan Tangan-Tangan, Sabtu (2/8/2025).

Reses yang berlangsung di kawasan perkebunan rakyat itu dihadiri oleh lebih dari seratus warga. Dalam pertemuan tersebut, Abi Roni menampung aspirasi dan masukan dari masyarakat terkait berbagai isu pembangunan di wilayah tersebut.

Muat Lebih

“Kita berdiskusi secara langsung untuk menyerap keluhan dan ide masyarakat. Semua itu akan kita bawa dan perjuangkan dalam masa jabatan lima tahun ke depan,” kata Abi Roni.

Ia menjelaskan bahwa ini merupakan lanjutan dari reses pertamanya yang sebelumnya digelar di Desa Ujung Padang, Kecamatan Manggeng, dan sejumlah titik di Kecamatan Lembah Sabil. Kegiatan ini, menurutnya, merupakan bagian dari komitmen DPRK dalam menyinkronkan kebutuhan warga dengan visi dan misi pemerintah kabupaten.

Abi Roni juga menegaskan bahwa dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar aspirasi masyarakat dapat diwujudkan. Ia menyatakan siap berkolaborasi dengan para legislator lainnya, khususnya dari daerah pemilihan (dapil) II yang mencakup wilayah Setia, Tangan-Tangan, Manggeng, dan Lembah Sabil.

“Tidak mungkin semua bisa terwujud tanpa sinergi. Karena itu, mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Abi Roni turut menyinggung soal keterbatasan anggaran daerah akibat efisiensi. Ia berharap kondisi fiskal Abdya bisa pulih pada tahun 2027 agar program prioritas masyarakat bisa segera direalisasikan.

“Kondisi keuangan daerah masih perlu pembenahan. Namun kita tetap catat semua aspirasi untuk dibahas, minimal sebagai acuan dalam penyusunan program tahun 2026 dan seterusnya,” jelasnya.

Abi Roni juga mengingatkan para kepala desa (keuchik) untuk menyampaikan hasil Musyawarah Rencana Desa (Musrenbangdes), agar program yang benar-benar prioritas bisa segera disesuaikan dengan kebijakan daerah.

Dalam sesi dialog, sejumlah warga menyampaikan aspirasi langsung kepada Ketua DPRK. Tokoh masyarakat Pante Geulumpang, Bahlian, mengusulkan pembangunan tanggul batu gajah di sepanjang Krueng Tangan-Tangan dan pembangunan jembatan penyebrangan dari Jamboe Weng ke Drien Jaloe.

Sementara itu, Mansur dari Desa Blang Padang meminta penanganan segera terhadap mulut muara yang kerap tersumbat hingga menyebabkan banjir ke lahan pertanian. Ia juga meminta evakuasi material jembatan yang ambruk agar tak menimbulkan bencana tambahan saat hujan deras.

Isu tapal batas antar desa juga muncul dalam diskusi. Warga meminta fasilitasi pemerintah untuk mediasi batas wilayah antara Desa Adan dan Bineh Krueng, yang berada di wilayah Kecamatan Tangan-Tangan.

Selain itu, reses juga menjadi forum pembahasan program “Kopi Rakyat” yang tengah digagas oleh Bupati Abdya, Safaruddin. Program tersebut akan dimulai sebagai pilot project di wilayah Dapil II. Namun, Abi Roni menyoroti aspek legalitas lahan yang digunakan, terutama terkait status kawasan apakah termasuk dalam hutan adat atau hutan lindung.

“Kita perlu memastikan kejelasan status lahan agar program ini dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” tegasnya.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *