HRD Minta Kementerian PUPR Prioritaskan Proyek Jalan dan Jembatan di Aceh   

  • Whatsapp

JAKARTA, BEDAHNEWS.com – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangkit (F-PKB), H. Ruslan Daud, mendesak pemerintah untuk merealisasikan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Aceh, khususnya di wilayah Aceh Utara dan Bireuen.

Usulan itu disampaikan Ruslan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran direktur jenderal Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta, Kamis, (17/7/2025).

Muat Lebih

Dalam RDP yang berlangsung di Sheraton Grand Gandaria City, Ruslan Daud, yang akrab disapa HRD, mengusulkan pembangunan duplikasi atau jembatan kembar di Pantonlabu, Aceh Utara, yang terletak di jalur nasional Medan-Banda Aceh.

Selain itu, ia juga mendorong pembangunan jalan alternatif Pantonlabu-Baktya dan pergantian jembatan rangka baja Sawang di Aceh Utara.

“Program-program ini krusial untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar mobilitas orang dan barang di wilayah Aceh,” kata Ruslan.

Ruslan juga mengusulkan beberapa proyek Inpres Jalan Daerah (IJD), sebuah program pemerintah untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak dan meningkatkan kemantapan jalan di seluruh Indonesia.

Proyek IJD yang diusulkannya meliputi perbaikan jalan Pantonlabu-Langkahan dan lanjutan Jalan Seuneudon-Panteu Brueh di Aceh Utara.

“Kami juga mengharapkan agar lanjutan pembangunan jalan Inpres dari Blang Mane Peusangan Selatan hingga ke Keude Matang Geulumpang Dua Peusangan Bireuen segera terwujud,” ujar dia.

Politikus PKB itu juga menyoroti masalah abrasi yang mengancam kawasan pesisir. Ia meminta Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk penanganan abrasi Pantai Jeumpa di Bireuen.

“Lanjutan penanganan abrasi Pantai Jeumpa Bireuen, tolong anggarannya dimasukkan yang lebih besar,” pintanya.

Selain infrastruktur jalan, Ruslan Daud juga menyinggung program rehabilitasi madrasah dan sekolah serta peningkatan kawasan wisata Paya Santewan Indah Cureh di Bireuen.

Berbagai aspirasi itu, kata dia, adalah wujud harapan masyarakat Aceh agar perekonomian di daerah mereka semakin meningkat.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *