Suhaimi Genjot BUMD Abdya, Fokus pada Penguatan Sektor Pertanian

  • Whatsapp

ABDYA, BEDAHNEWS.com — Setelah bertahun-tahun vakum, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali diaktifkan. Pemerintah daerah setempat mendorong kebangkitan lembaga usaha ini sebagai tulang punggung penguatan ekonomi lokal, dengan fokus utama pada sektor pertanian.

Penunjukan pengurus baru menjadi langkah awal pembenahan. Suhaimi, yang kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama BUMD Abdya, mengatakan pengaktifan kembali badan usaha ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Bupati Abdya, Safaruddin. Sang bupati telah menetapkan surat keputusan (SK) pembentukan ulang BUMD yang telah terbentuk sejak tahun 2020 lalu namun nyaris tak beroperasi.

Muat Lebih

“Bupati telah menetapkan SK pembentukan ini sebagai bagian dari upaya penguatan ekonomi lokal di sektor pertanian,” kata Suhaimi pada awak media Sabtu (5/7/2025)

BUMD Abdya, menurut Suhaimi, akan difokuskan untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian masyarakat. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah menghidupkan kembali pabrik penggilingan padi modern milik pemerintah di Desa Suka Labu, Kecamatan Tangan-Tangan.

Fasilitas penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) itu mampu mengeringkan hingga 30 ton gabah dalam delapan jam. Suhaimi menyebut pabrik tersebut akan menjadi sentra penyerapan gabah petani sekaligus penghasil beras premium dan medium.

“Pabrik ini akan kita fungsikan sebagai pusat penggilingan dan penyerapan hasil panen petani,” ujar Suhaimi.

Ia mengibaratkan kondisi BUMD Abdya seperti “mobil rusak tanpa roda”—bisa jalan kalau dibenahi terlebih dahulu. Karena itu, pengurus baru tengah merancang sejumlah strategi. Di antaranya menjajaki kemitraan dengan Perum Bulog dan memanfaatkan lahan sawah milik pemerintah untuk program swasembada pangan.

Dalam waktu dekat, Suhaimi menyebut BUMD akan mengajukan penyertaan modal dari pemerintah daerah. Mereka juga merencanakan pembentukan sub-unit usaha serta merekrut tenaga profesional untuk mendukung operasional teknis.

“Keberadaan BUMD ini kita harapkan menjadi titik awal pembenahan ekonomi lokal, terutama dalam peningkatan produktivitas petani, penguatan rantai pasok, serta kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah,” ucapnya.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *