IDI Aceh Gelar Muswil di Bireuen, Fokus Peran Strategis dan Tata Kelola Organisasi

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh sukses menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim (Umuslim), Gedung Ampon Chik Peusangan Matangglumpang Dua, Bireuen, pada Sabtu dan Minggu (21-22 Juni 2025).

Acara ini dihadiri oleh delegasi dari 23 kabupaten/kota di Aceh, 15 pengurus wilayah, serta satu perwakilan dari Pengurus Besar IDI (PB IDI) Pusat.

Muat Lebih

Ketua Panitia Pelaksana, dr. Zikral Hadi, SpTHT-BKL, mengungkapkan bahwa agenda utama Muswil adalah pemilihan pengurus baru dan penyusunan program kerja IDI Wilayah Aceh untuk periode mendatang. Hal ini sejalan dengan komitmen organisasi untuk terus berkontribusi dalam dunia kesehatan di Tanah Rencong.

Dalam sambutannya, Ketua IDI Bireuen, Dr. Zumirda, SpM, FISA, FINACS, menekankan pentingnya peran strategis IDI di tengah dinamika kesehatan nasional. Ia menyebutkan bahwa saat ini terdapat 340 anggota IDI di Kabupaten Bireuen, menunjukkan potensi besar organisasi dalam memberikan dampak positif.

“Organisasi ini dibangun atas landasan nilai profesionalisme, kolaborasi, serta tanggung jawab sosial dan kebangsaan,” ujar Dr. Zumirda, menegaskan prinsip-prinsip yang dipegang teguh oleh IDI.

Isu Strategis yang Dibahas dalam Muswil IDI 2025: Muswil ini membahas sejumlah isu strategis yang krusial bagi kemajuan profesi dokter dan sistem kesehatan di Indonesia:

Penguatan Peran Strategis IDI dalam Sistem Kesehatan Nasional: IDI diharapkan menjadi mitra strategis pemerintah, memberikan masukan berbasis keilmuan dalam perumusan kebijakan kesehatan seperti UU Kesehatan, BPJS, dan pelayanan primer.

Peningkatan Kapasitas Dokter: Melalui program pendidikan kedokteran berkelanjutan (Continuing Medical Education), dokter diharapkan mampu menghadapi era transformasi sistem kesehatan nasional.

Penegakan Etika dan Kode Profesi: Etika kedokteran menjadi pilar penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap profesi dokter.

Inovasi Teknologi dan Digitalisasi: Pemanfaatan big data, sistem informasi kesehatan, dan telemedisin, serta penguatan sistem digital seperti e-sertifikasi, e-registrasi, dan revalidasi kompetensi menjadi perhatian utama.

Kemandirian Organisasi dan Tata Kelola yang Baik: IDI menegaskan pentingnya menjaga independensi dari kepentingan politik praktis dan komersial dengan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas organisasi. Organisasi mendorong sistem kepemimpinan yang inklusif, meritokratis, dan adaptif terhadap perubahan.

Respons terhadap Tantangan Global dan Nasional: Termasuk isu perubahan iklim, pandemi, stunting, penyakit tidak menular, hingga kesehatan mental masyarakat.

Penguatan Organisasi Wilayah dan Cabang: Desentralisasi kewenangan dan penguatan kapasitas daerah menjadi salah satu fokus dalam pengembangan organisasi.

Pembukaan Muswil ini turut dihadiri oleh Ketua IDI Wilayah Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman MKes, dan Ketua Bidang Organisasi PB IDI, dr. Utama Abdi Tarigan, SpBP-RE(K). Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sidang pleno yang meliputi pembahasan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, pemilihan pengurus baru, dan penyusunan program kerja mendatang.

Dengan berakhirnya Muswil ini, diharapkan IDI Wilayah Aceh dapat semakin solid dan strategis dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan, serta terus menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *