Petani Cot Tufah Nikmati Gratis Biaya Olah Tanah dan Benih Padi pada September 

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Petani di Gampong Cot Tufah, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, patut berbahagia. Pasalnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Bireuen, Mulyadi, menjanjikan gratis biaya olah tanah dan benih padi bagi petani yang menanam pada bulan September 2025.

Janji ini disampaikan Mulyadi saat Khanduri Treun U Blang (Kenduri Turun ke Sawah) di Cot Tufah pada Minggu, (1/6/2025).

Muat Lebih

Mulyadi sangat berharap agar setelah kenduri turun ke sawah ini, petani dapat segera mengolah tanah dan menanam padi di bulan Juni 2025, memanfaatkan ketersediaan air tadah hujan. Dengan demikian, panen pertama dapat dilakukan pada bulan September 2025.

“Saya berjanji, sawah di Cot Tufah selesai panen nanti dan kembali mengolah tanah dan tanam padi bulan September, saya gratiskan ongkos olah tanah dan benih padinya,” tutur Mulyadi.

Lebih lanjut, Mulyadi menjelaskan bahwa pada bulan September nanti, petani tidak perlu khawatir akan ketersediaan air. Hal ini karena proyek pipanisasi dari Paya Nie Kuta Blang ke Cot Tufah Gandapura, yang dibiayai pemerintah pusat, telah selesai.

“Jadi apabila petani di sini (Cot Tufah) mau olah tanah dan tanam padi pada bulan September, maka dapat gratis, tetapi kalau sedikit saja lewat waktu ini tidak dapat. Kita inginkan adanya pendapatan para petani,” tegasnya.

Keuchik (Kepala Desa) Cot Tufah, Asnawi (55), mengungkapkan kepada Bedahnews.com bahwa luas sawah di desanya mencapai 70 hektare yang tersebar di lima lokasi. Kenduri menjelang turun ke sawah yang dilaksanakan ini merupakan tradisi turun temurun.

Asnawi menjelaskan bahwa selama ini, kondisi sawah di Gampong Cot Tufah mengandalkan tadah hujan dan sumber air dari aliran Krueng Leubu serta sumur bor yang dibangun petani. Untuk panen kali ini, petani berhasil memperoleh 7 ton per hektare.

Meskipun demikian, Asnawi berharap Pemerintah Kabupaten Bireuen dapat membantu pengadaan sumur bor di beberapa lokasi untuk memenuhi kebutuhan air sawah yang lebih optimal.

“Mesin pompa bantuan Pemkab Bireuen kami pasang di pinggir aliran sungai Krueng Leubu dan airnya dialiri melalui saluran cacing ratusan meter di sekitar persawahan,” jelas Asnawi.

Kegiatan kenduri ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk anggota DPRK Hidayatus Siddiq, Kejreun Blang Kabupaten Bireuen H Yusri Abdullah, Muspika, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, bersama dengan ratusan masyarakat.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *