BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen secara resmi memulai kegiatan Pendidikan Kader Ulama (PKU) pada Rabu (21/5/2025) di Wisma Bireuen Jaya.
Program strategis ini bertujuan untuk membina dan mencetak ulama-ulama muda yang tidak hanya menguasai ilmu agama secara tekstual, namun juga mampu memahami dan mengimplementasikannya dalam konteks kekinian.
Acara pembukaan PKU diawali dengan sesi materi penting mengenai tafsir dan ilmu tafsir, yang disampaikan oleh narasumber ahli, Hendri Julian M.Ed, seorang dosen dari Universitas Islam Aceh (UIA) yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIA.
Dalam paparannya, Hendri Julian menekankan hubungan yang erat antara penguasaan bahasa Arab, ilmu qira’at (ragam bacaan Al-Qur’an), dan berbagai corak penulisan tafsir yang telah berkembang dalam sejarah keilmuan Islam.
“Penguasaan bahasa Arab dan pemahaman terhadap berbagai qira’at Al-Qur’an menjadi fondasi penting dalam menafsirkan ayat-ayat suci secara benar dan bertanggung jawab,” ujar Hendri kepada para calon ulama.
Hendri Julian juga menggarisbawahi pentingnya bagi para calon ulama untuk mengenali dan memahami corak-corak tafsir ini. Hal ini, menurutnya, krusial untuk dapat memahami pendekatan yang digunakan dalam menafsirkan Al-Qur’an dan untuk menghindari kekeliruan penafsiran yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah dan keislaman yang benar.
“Adanya pertemuan ini merupakan bagian dari ikhtiar kita bersama untuk mencetak ulama yang tidak hanya paham agama secara tekstual, tetapi juga kontekstual. Ilmu tafsir menjadi salah satu pilar utama dalam membangun pemahaman yang komprehensif terhadap Al-Qur’an,” pungkasnya.
Kehadiran akademisi dari Universitas Islam Aceh dalam program PKU MPU Bireuen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam proses pembinaan calon-calon ulama muda di Aceh, memastikan mereka memiliki bekal ilmu yang mumpuni dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam dalam wilayah Provinsi Aceh.
Laporan : Zubir