BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Kepedulian terhadap warganya kembali ditunjukkan oleh Bupati Bireuen, Provinsi Aceh, H Mukhlis dengan secara langsung memberikan bantuan pengobatan kepada Muhammad Rasya, seorang anak berusia 13 tahun yang menderita Ulkus Dekubitus (luka tekan) akibat kelumpuhan yang dialaminya sejak kecil karena polio.
Muhammad Rasya, yang merupakan warga Gampong Seunebok Peulimbang, Kecamatan Peulimbang, telah menjalani operasi untuk mengatasi luka tekan tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen pada Senin sore, (12/5/ 2025).
Aisya (40), ibunda Muhammad Rasya, didampingi oleh anggota keluarganya, menceritakan bahwa putranya mengalami kelumpuhan sejak usia dua tahun akibat serangan virus polio. Ia mengungkapkan bahwa Rasya sebelumnya juga pernah dirawat di rumah sakit dan bahkan menjalani operasi pada tahun 2024.
Rasya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Aisya dan Muliadi A Gani. Kakaknya, Refa Aliya Putri (18), merupakan seorang mantan pelajar, sementara adiknya, Muhammad Rafi (10), masih bersekolah di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dokter Bedah RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Zumirda, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bireuen, menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Mukhlis atas bantuan yang diberikan kepada Muhammad Rasya.
“Virus polio sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen seperti yang dialami Muhammad Rasya. Kondisi ini tentu dapat memicu masalah kesehatan lainnya, seperti penurunan imun tubuh dan kurangnya tenaga,” jelas dr Zumirda saat ditemui di rumah sakit oleh Bedahnews.com.
Lebih lanjut, dr Zumirda menekankan pentingnya perhatian keluarga dalam menjaga kebersihan pasien. “Ketika sudah terserang virus polio seperti ini, masalah lain bisa timbul, seperti luka di bokong atau Ulkus Dekubitus yang saat ini sedang dioperasi,” tambahnya.
Pihak rumah sakit juga berencana untuk berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk memberikan edukasi mengenai perawatan luka kepada keluarga pasien. Bahkan, tim medis akan dikirim ke rumah Rasya untuk membantu perawatan lukanya secara berkelanjutan.
Bupati H Mukhlis, usai meninjau langsung kondisi Muhammad Rasya di ruang bedah, menyatakan bahwa tindakan ini merupakan wujud kepeduliannya terhadap masyarakat. Ia menegaskan bahwa penanganan pasien ini bukan semata-mata karena kasusnya viral, melainkan sebagai tanggung jawab bersama dalam mengatasi persoalan kesehatan masyarakat, terlebih sebagai seorang pimpinan daerah.
“Saya mengakui, apabila tidak viral, kondisi anak ini mungkin tidak akan kita ketahui karena kurangnya informasi. Namun, jika ada informasi, kita pasti akan segera bertindak. Ini bukan hanya karena saya menjabat sebagai Bupati, tetapi jauh sebelum itu, kita memang aktif membantu masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Bupati Mukhlis.
Bupati juga mengimbau masyarakat untuk tidak pasif dan terus berupaya mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Ia juga mengajak berbagai pihak yang memiliki kemampuan untuk turut membantu warga kurang mampu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Selain itu, Bupati Mukhlis menekankan pentingnya pencegahan penyakit polio melalui imunisasi lengkap di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Ia juga meminta Dinas Kesehatan dan jajarannya untuk terus melakukan sosialisasi guna meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya imunisasi.
“Diharapkan masyarakat rutin membawa anak-anak ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi lengkap dari petugas Puskesmas,” pungkas Bupati.
Laporan : Zubir