BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Mulyadi Bin Abdullah (50), seorang supir warga Dusun Cot Kala, Gampong Pante Baro, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, yang dilaporkan hilang terseret arus sungai Krueng Peusangan pada Kamis sore (24/4/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Jenazah korban ditemukan oleh warga yang melakukan penyisiran di tepi sungai, tepatnya di Leubok Tiga, yang merupakan perbatasan antara Gampong Pante Baro, Kecamatan Juli, dan Darul Aman, Kecamatan Peusangan Selatan, pada Jumat sore (25/4/2025), sekitar pukul 18.00 WIB.
Komandan Pos (Danpos) SAR Kabupaten Bireuen, M Rizal, didampingi Komandan Tim (Dantim) Indra Budiman, menjelaskan bahwa tim SAR bersama warga berhasil mengevakuasi jenazah korban dari lokasi penemuan ke darat menggunakan Rubber Boat SAR. Proses evakuasi dilakukan hingga ke darat Pante Baro.
“Korban ditemukan tersangkut di jeram berair deras dengan tali terikat di badannya saat hanyut. Tali yang ditemukan itu panjangnya sekitar 100 meter. Kami bersama warga menarik tali tersebut secara paksa agar korban yang tersangkut di batu dan jaring di dalam air bisa lepas dan berhasil kami temukan,” ujar Indra Budiman.
Indra menambahkan bahwa lokasi penemuan jenazah korban oleh warga berjarak lebih kurang 3 kilometer dari lokasi awal korban hanyut. Ia juga menyampaikan bahwa pada hari kedua pencarian, tim SAR dan BPBD telah melakukan upaya penyisiran hingga ke hulu sungai, mencapai Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka, yang tembus ke laut dan berjarak sekitar 25 kilometer dari lokasi kejadian.
“Saat sedang melakukan pencarian, pada Jumat sore, anggota tim memperoleh informasi dari warga bahwa telah ditemukan tali yang tersangkut di badan korban.
Mendapatkan informasi tersebut, tim secepatnya bergerak kembali ke lokasi kejadian awal dan bergabung dengan warga untuk menarik tali yang diduga terikat pada korban,” terang Dantim SAR.
Pantauan di lokasi penemuan jenazah menunjukkan bahwa ratusan masyarakat telah memadati area tersebut.
Jenazah korban kemudian dibawa pulang ke rumah duka yang berjarak sekitar 1,5 kilometer menggunakan mobil ambulans milik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) H Ruslan M Daud.
Pasca penemuan jenazah, Bupati Bireuen H Mukhlis, beserta kepala dinas terkait dan rombongan, turut hadir menyampaikan belasungkawa di rumah duka.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Adnen Nurdin, juga tampak hadir untuk menyampaikan duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat akan bahaya arus sungai, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu.
Adnen Nurdin mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di sekitar sungai.
Laporan : Zubir