Atasi Krisis Air di Peudada, Bupati Bireuen Bangun Pompanisasi Irigasi

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen berupaya mengatasi krisis air yang melanda lebih dari 1.000 hektar sawah di 14 desa dalam Mukim Krueng dan Blang Mirah, Kecamatan Peudada.

Krisis air ini telah menyebabkan petani tidak dapat menanam padi selama 2,5 tahun akibat kerusakan irigasi Hagu di Gampong (Desa) Hagu Kecamatan Peudada, Bireuen.

Muat Lebih

Bupati Bireuen, H. Mukhlis, turun langsung ke lokasi pada Sabtu, (22/3/2025), untuk meninjau kondisi saluran irigasi dan Sungai (Krueng) Peudada. Dalam kunjungan tersebut, ia meninjau pintu irigasi di Desa Meunasah Rabo dan sumber air Krueng Peudada di bawah jembatan gantung Meunasah Krueng.

Dalam acara ini turut hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ir. Fadhli Amir beserta staf, unsur Muspika, Imum Mukim, Kejruen Blang Kecamatan, dan tokoh masyarakat.

Bupati Mukhlis menyatakan bahwa langkah antisipasi perlu segera diambil untuk mengatasi kekeringan yang terus melanda sawah Peudada akibat jebolnya bendungan irigasi Hagu.

“Meskipun petani tidak dapat menanam padi dua kali setahun, setidaknya satu kali tanam harus berhasil,” ujarnya.

Sebagai solusi, Pemkab Bireuen akan membangun sistem pompanisasi di tepi sungai Desa Meunasah Krueng untuk mengalirkan air ke saluran irigasi yang berjarak sekitar 200 meter. Bupati berharap masyarakat dapat bergotong-royong menjaga pompa air tersebut agar berfungsi normal.

“Saat ini, kami sedang mengecek ukuran dan jumlah unit pompa air celup tenaga listrik yang dibutuhkan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Pemkab Bireuen sedang mempertimbangkan opsi lain, seperti pengambilan air dari sungai atau air tanah, untuk memastikan petani dapat kembali menggarap sawah pada akhir tahun ini.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *