Irwan Ari Wibowo Perwakilan Aliansi Judi Pasti Rugi dalam seminar Anti Judi Online. (Foto: Musa/Bedahnews.com).
BANDA ACEH, BEDAHNEWS.com – Judi Online menjadi masalah sosial yang serius di Indonesia, dengan transaksi omset yang pantastis mencapai Rp 900 Triliun, Bahkan Indonesia merupakan peringkat satu dalam jumlah pemain aktif, yang umumnya dari kalangan menengah kebawah, Demikian dikatakan Perwakilan Aliansi Judi Pasti Rugi Irwan Ari Wibowo
Irwan mengungkapakan bahwa dari data Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, total 8,8 juta pengguna akun judi online yang terdaftar di tahun 2024.
Dalam pemaparannya Irwan mengungkapkan bahwa, dampak terbesar dari judi online yaitu kehancuran dalam keluarga, meningkatnya angka perceraian, bahkan peningkatan angka kriminalitas. Beberapa pengguna bahkan mencuri untuk bisa bermain judi dan juga sampai mengambil langkah ekstrem seperti bunuh diri.
Fenomena ini menunjukkan betapa besar bahaya dari judi online.
“ Itu adalah akibat kalau sampai mencoba main judi online. Mungkin di awal-awal cuma depo Rp 5.000 hingga Rp 10.000, kemudian nanti berakhir seperti itu,” kata Irwan dalam seminar jaga keamanan di dunia digital dan anti-judi online, di Aula FMIPA USK, Banda Aceh, Jumat (21/3/2025).
Irwan merincikan bahwa judi online yaitu segala bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet, baik melalui situs web, aplikasi, maupun media sosial menggunakan uang. Contohnya seperti slot, poker bahkan taruhan bola.
Menurutnya ada beberapa penyebab seseorang melakukan permainan judi online, yaitu tekanan kemiskinan, yang menurut data pemain judi online rata-rata merupakan golongan ekonomi menengah ke bawah. Kemudian gaya hidup dan tekanan sosial serta situasi cultural, sehingga seseorang akan terinfeksi dengan lingkungannya untuk ikut bermain judi online.
Judi online bukan sebuah permainan yang adil. Semua aplikasi perjudian online telah dimanipulasi dengan algoritma yang mengatur kapan seseorang menang dan kalah.Seseorang akan merasa beruntung di awal, pada akhirnya uang yang dimiliki akan hilang. Menurutnya sistem perjudian ini telah diatur sedemikian rupa oleh pihak pengelola aplikasi untuk memastikan bahwa pemain akhirnya kalah.
“Jadi ada alur-alur yang dipakai untuk main judi, tapi sekali lagi, ini sudah dimanipulasi oleh pengelola akun judi yang membuat aplikasi ini bisa menentukan persentase user menang dan jumlah user yang kalah,” ujarnya.
Semuanya telah diatur, terkadang pemain sudah tahu bahwa dibohongi, tetapi karena judi online menawarkan bonus 100 persen dan top up gampang serta cashback sehingga mudah tergiur.
“Jangan menjadikan judi sebagai solusi, tidak ada cara lain yang lebih baik untuk mengatasi masalah finansial selain dengan bekerja keras dan menjalani kehidupan dengan jujur. Selain itu, agama dan doa juga menjadi bagian penting dalam mencari solusi bagi masalah yang dihadapi,” Tegas Irwan.
Laporan : Musa