ACEH TAMIANG, BEDAHNEWS.com – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Aceh Tamiang mendesak Bupati Aceh Tamiang untuk segera memberikan tanda berupa stiker identitas pada seluruh aset daerah, terutama aset bergerak seperti kendaraan dinas, excavator, road grader, bomac, dan buldoser milik pemerintah daerah. Langkah ini dinilai krusial dalam mencegah penyalahgunaan aset yang kerap dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Ketua SEMMI Aceh Tamiang, Muhammad Irfan Zikri, mengungkapkan bahwa pihaknya sering menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan aset daerah. “Ada laporan bahwa kendaraan dinas digunakan untuk kepentingan pribadi, bahkan disewakan untuk kepentingan tertentu. Ini tidak bisa dibiarkan karena aset-aset tersebut dibeli dengan uang rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, pemasangan stiker identitas pada aset daerah akan membantu masyarakat dalam mengidentifikasi mana aset negara dan mana yang merupakan milik pribadi. “Stiker ini bukan hanya sebagai tanda kepemilikan, tetapi juga sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset daerah,” tambahnya.
Irfan menegaskan bahwa aset negara merupakan amanah rakyat, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan aturan dan tidak disalahgunakan. “Pemasangan stiker ini akan memudahkan pengawasan oleh masyarakat dan mencegah potensi penyimpangan dalam penggunaan aset daerah,” katanya.
SEMMI Aceh Tamiang berharap Bupati segera mengambil langkah konkret dengan menginstruksikan seluruh SKPD untuk memasang tanda khusus pada aset daerah. “Kebijakan ini akan menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengelola aset publik secara bertanggung jawab dan profesional,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti kondisi pengelolaan aset daerah yang dinilai tidak optimal, terutama kendaraan dinas yang kerap dikuasai pihak lain. “Beban biaya untuk BBM, onderdil, dan perawatan mobil dinas dalam APBD cukup besar. Harus ada pendataan ulang, aset yang tidak jelas kepemilikannya harus ditarik kembali, dan yang layak dilelang sebaiknya dilelang agar tidak menjadi beban daerah,” jelasnya.
SEMMI Aceh Tamiang berharap di bawah kepemimpinan Bupati Armia Ismail, masalah ini bisa segera diselesaikan dan membawa perubahan positif bagi pengelolaan aset daerah di Aceh Tamiang.