Sekretaris DPMGPKB Bireuen Launching Genting di Kantor Camat Peudada

  • Whatsapp

BIREUEN, BEDAHNEWWS.com – Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, Perempuan dan Keluarga Berencana (DMPGPKB) Bireuen, Irmawati, melauching Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stuting (Genting), pada Kamis (20/2/2025)  di Aula Kantor Camat Peudada.

Sekretaris DPMGPKB Kabupaten Bireuen, Irmawati, mengatakan, lauching tersebut merupakan langkah awal dalam melaksanakan Genting yang dilakukan secara gotong royong, sebagai bentuk kepedulian bersama, guna memberi bantuan kepada keluarga anak yang stunting.

Muat Lebih

“Genting ini menjadi salah satu Asta Cita Presiden Republik Indonesia yaitu visi ke empat,” sebut Irmawati.

Genting juga dituangkan dalam Keputusan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 329/KEP/02/2024 tentang Panduan Pelaksanaan Genting.

“Awal tahun 2025 ini, para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) telah berswadaya untuk melaksanakan kegiatan Genting dan ini menjadi contoh bagi pihak lain,” sebut Irmawati.

Irmawati menambahkan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan pimpinan baru, agar dapat melaksanakan Genting.

Sementara itu, Camat Peudada, Erry Seprinaldi melaporkan, jumlah bayi dibawah dua tahun (Baduta) stunting yang menerima bantuan genting sebanyak 20 orang.

“10 orang anak di Kecamatan Peudada dan 10 orang anak dari Kecamatan Jeumpa,” sebut Erry Seprinaldi.

Erry Seprinaldi menambahkan, terdapat tiga bentuk bantuan Genting, berupa nutrisi, pemberian makanan lengkap siap santap atau kudapan kaya protein hewan dengan standar minimal Rp15 ribu per hari untuk anak asuh dalam periode seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK).

“Durasi bantuan nutrisi disesuaikan dengan usia kehamilan ibu hingga anak mencapai 23 bulan,” tambah Erry Seprinaldi.

Selain bantan nutrisi, sambung Erry Seprinaldi, juga diberikan bantuan non nutrisi, berupa pembangunan jamban/MCK dan rumah layak huni.

“Estimasi biaya pembangunan jamban senilai Rp8.5 juta per unit yang bersumber dari Baitul Mal Aceh,” katanya.

Selain itu, sambung Erry Seprinaldi, ketersediaan Air bersih, berupa pengolahan air bersih, pipanisasi, pengelolaan sumur atau teknologi untuk mengubah air tidak kayak konsumsi.

“Estimasi biaya pembangunan sumur bor (untuk kebutuhan komunal-red) sebesar Rp150 juta per unit,” jelas Camat.

Ketua DPD IpeKB Aceh, Zulfikar dalam sambutannya mengatakan, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, berharap, target sasaran Genting dari keluarga beresiko stuting yang ditarget oleh Pemerintah Pusat di Kabupaten Bireuen dapat tertangani dengan baik, sehingga ke depan, tidak ada lagi anak-anak yang stunting.

“Kegiatan ini luar biasa, kami apresiasi kepada DPMGPKB, Camat Peudada dan Camat Jeumpa, yang sudah memfasilitasi kegiatan launching Genting,” tutur Zulfikar.

Zulfikar mengaku, sumber dana berasal dari Orang Tua Asuh (OTA), yaitu partisipasi teman-teman Penyuluhan Keluarga Berencana (PKB) dan IpeKB Provinsi Aceh, yang terkumpul setiap bulan sebesar Rp 30 juta, dan dana tersebut dibagi ke kabupaten/kota.

Laporan : Zubir

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *